Sekjen NasDem: Dunia Kehilangan Sosok Paus Fransiskus yang Universal
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (24 April): Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Hermawi Taslim, menyampaikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Taslim hadir mewakili Ketua Umum Surya Paloh. Ke Kedubes Vatikan, Taslim bersama sejumlah pengurus Partai NasDem.
Dalam kesempatan tersebut, Taslim mengenang kedekatannya dengan Paus Fransiskus, terutama saat menghadiri sebuah seminar di Universitas Gregoriana, Roma. Ia juga mengutip pesan terakhir yang ia terima melalui saluran WhatsApp dari salah satu rekannya yang menggambarkan pandangan Paus Fransiskus tentang Tuhan dan kehidupan lintas agama.
“Kita seminar, beliau hadir dan memberikan misa. Beliau lemah lembut dan memiliki semangat universal. Barusan saya dapat WA lagi, dia mengatakan saya percaya kepada Tuhan tapi bukan Tuhan Katolik, Tuhan itu universal. Nah, pemikiran-pemikiran yang seperti ini yang dibutuhkan dalam membangun keduniaan yang sesungguhnya,” ujar Taslim.
Taslim menambahkan, kepergian Paus Fransiskus adalah duka besar, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi masyarakat dunia.
“Dia bersama dengan pemimpin agama datang ke Indonesia. Dunia jelas kehilangan, dan kita sangat berharap, kita mendoakan terus-menerus supaya paus yang akan datang setidak-tidaknya setara dengan beliau,” ucapnya.
Ia kemudian menjelaskan peran penting yang melekat pada sosok seorang Paus, yang menurutnya tidak hanya sebagai kepala Gereja Katolik, tetapi juga kepala negara dan uskup Roma.
“Jadi Paus itu ada tiga jabatan yang melekat sekaligus. Yang pertama, beliau kepala negara Vatikan. Kedua, beliau pemimpin umat Katolik yang jumlahnya 1 miliar sekian. Ketiga, yang banyak orang tidak tahu, seorang Paus juga adalah Uskup Roma,” terang Taslim.
Proses pemilihan Paus pengganti, lanjutnya, akan dilakukan oleh para kardinal berusia di bawah 80 tahun. Tanda terpilihnya Paus baru ditandai dengan keluarnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina di Vatikan.
“Saya kira Paus Fransiskus meninggalkan rekam jejak yang melekat di hati orang-orang di Vatikan. Oleh karena itu, karena sebagian juga kardinal yang ada sekarang yang punya hak suara. Mereka adalah kardinal yang ditunjuk selama beliau berkuasa. Saya percaya dan sangat yakin kesederhanaan beliau dan semangat universal beliau akan diikuti oleh siapa pun yang akan terpilih,” ujarnya.
Setelah memberikan penghormatan di kedutaan Vatikan, Taslim dan rombongan NasDem berencana mengikuti misa khusus di Katedral Jakarta.
“Kita akan ikut misa di Katedral. Saya waktu daftar, mereka kaget, ini dari gereja mana? Saya bilang bukan dari gereja tapi dari Partai NasDem. Kita ada 18 orang, dikumpul seketika. Artinya inilah semangat kebersamaan kita,” ungkapnya.
Taslim juga menjelaskan bahwa ia hadir mewakili Surya Paloh yang berhalangan karena ada agenda lain. Ia menambahkan bahwa kehadiran Presiden Jokowi memimpin delegasi RI ke Vatikan adalah simbol kesinambungan kepemimpinan nasional.
“Pak Jokowi itu juga punya relasi yang kuat dengan Vatikan. Jadi kalau kepergian Pak Jokowi memimpin delegasi Indonesia mewakili Republik Indonesia, itu sekaligus memberi pesan kepada dunia bahwa terjadi kesinambungan antara kepemimpinan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Tidak ada gap dan tidak ada hal-hal yang seperti dikatakan orang. Semuanya baik-baik saja. Memang seharusnya demikian adanya,” demikian Taslim.
(WH/GN)