Berani Mengubah, Berani Menciptakan Perubahan
Getting your Trinity Audio player ready...
|
Oleh: Habib Mohsen Hasan Alhinduan
Anggota Dewan Pakar Pusat Partai NasDem
SETIAP kader Partai NasDem yang ingin sukses harus memiliki sikap, yaitu memotivasi dirinya sendiri sebelum memotivasi orang lain.
Ada pepatah yang pernah diungkap Dwight D. Eisenhower, “Lakukanlah dan mulailah terlebih dulu dari dirimu sendiri sebelum kamu melakukannya pada orang lain.”
Dwight David “Ike” Eisenhower (14 Oktober 1890–28 Maret 1969) adalah Presiden ke-34 Amerika Serikat yang menjabat dari tahun 1953 hingga 1961.
Saat Perang Dunia II, ia menjadi Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu di Eropa dan meraih pangkat Jenderal Bintang Lima. Ia juga dikenal sebagai salah satu motivator dunia. Eisenhower pernah mengatakan, “Motivasi adalah seni mengajak orang lain melakukan apa yang kita inginkan, karena mereka sendiri ingin melakukannya.”
Saat ini, istilah motivasi sudah menjadi topik yang sering dibicarakan. Motivasi bisa berarti dorongan atau semangat, dan bisa berasal dari diri sendiri atau diberikan oleh orang lain.
Secara sederhana, motivasi adalah keinginan atau dorongan yang muncul, baik secara sadar maupun tidak sadar, untuk melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Bagi orang yang sedang merasa sedih atau kehilangan semangat, kata-kata motivasi bisa menjadi dorongan untuk bangkit kembali.
Kata motif berarti dorongan yang mendorong seseorang untuk bertindak. Dari kata ini, lahirlah istilah motivasi yang berarti kekuatan pendorong dalam diri seseorang.
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Motivasi juga bisa diartikan sebagai dorongan kuat dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan impian dan cita-citanya.
Dunia Terus Berputar?
Lalu mengapa dunia terus berputar? Menurut Jim Donan dan John C. Maxwell, dua motivator dari Amerika, dunia terus berputar karena tiga hal.
Pertama, ada gagasan-gagasan baru. Kedua, upaya untuk membuat orang lain menyukai gagasan tersebut. Ketiga, kemampuan menjalankan gagasan itu dengan baik.
Gagasan muncul dari pola pikir positif, pandangan yang luas, serta penetapan tujuan yang jelas.
Dari sini kita dapat belajar bahwa keberhasilan tidak bisa dicapai sendirian. Kita harus mampu berkomunikasi dengan orang lain. Namun, berkomunikasi saja tidak cukup. Kita harus bisa memotivasi mereka agar mendukung ide-ide kita.
Peran Motivasi dalam Kehidupan
Menurut para psikolog Barat, motivasi adalah usaha untuk menggerakkan seseorang atau sekelompok orang agar melakukan sesuatu demi mencapai tujuan tertentu atau mendapatkan kepuasan.
Bernard Weiner, seorang psikolog sosial Amerika, mengembangkan teori yang menghubungkan motivasi, atribusi (penyebab keberhasilan atau kegagalan), dan emosi.
Ia menjelaskan bahwa motivasi adalah kondisi dalam diri seseorang yang membangkitkan semangat untuk bertindak, mendorong pencapaian tujuan, dan menjaga ketertarikan dalam suatu kegiatan.
Bagaimana cara memotivasi orang lain?Memotivasi seseorang berarti memberikan atau menanamkan alasan di dalam dirinya. Kata motif berarti kekuatan dari dalam–dorongan hati atau kehendak–yang membuat seseorang bertindak dengan cara tertentu. Artinya, motivasi berhubungan erat dengan kondisi batin seseorang.
Bayangkan sebuah mobil mogok. Ada dua kemungkinan: mobil kehabisan bensin atau masih punya bensin.
Jika kehabisan bensin, mobil itu harus didorong untuk bisa berjalan. Tapi begitu berhenti didorong, mobil pun berhenti.
Namun, jika tangki mobil diisi bensin, mesin akan bergerak sendiri dan mobil bisa melaju tanpa dorongan dari luar.
Begitu juga manusia. Tanpa motivasi, sulit bagi kita untuk bergerak maju. Tapi dengan motivasi yang kuat dan terus menerus, seseorang akan mampu melaju dengan semangat tanpa mudah menyerah.
Motivasi dan Kepemimpinan
Sebagai contoh, seorang kader Partai NasDem perlu tahu bagaimana menjadi orang yang berhasil. Caranya adalah dengan memotivasi orang lain sungguh-sungguh agar mengisi “tangki bensin” mereka.
Jika kita tidak bisa memotivasi orang lain, maka kita tidak akan mampu memimpin mereka. Jika kita tidak bisa memimpin orang lain, kita terpaksa harus mengerjakan semuanya sendirian. Ini tentu akan sangat membatasi kemampuan kita untuk berkembang.
Andrew Carnegie (25 November 1835-11 Agustus 1919) adalah seorang industrialis dan dermawan asal Skotlandia-Amerika. Ia memimpin perluasan industri baja di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan menjadi salah satu orang terkaya dalam sejarah Amerika.
Carnegie pernah berkata, “Tak seorang pun bisa menjadi pemimpin hebat jika ia melakukan segala sesuatunya sendiri, atau hanya ingin mendapatkan pujian.”
Motivasi sejati harus dimulai dari diri sendiri. Tidak mungkin kita mampu memotivasi orang lain bila kita sendiri tidak termotivasi.
Orang-orang tidak akan percaya kepada seseorang yang tidak yakin pada dirinya sendiri. Juga tidak ada yang akan terinspirasi oleh orang yang kehilangan semangat dalam dirinya.
Langkah Pertama Bergerak
Memotivasi diri sendiri berarti mendorong diri untuk memulai suatu tindakan. Motivasi juga menciptakan daya gerak, walaupun hasilnya belum langsung terlihat.
Sebagai perumpamaan, sebuah mobil yang belum dijalankan bisa dicegah bergerak hanya dengan sepotong balok kayu kecil di depan rodanya.
Tapi, jika mobil itu sudah melaju dengan kecepatan 80 mil per jam, bahkan tembok beton pun bisa ditembus.
Begitu juga manusia. Ketika kita sudah termotivasi dan bergerak cepat, rintangan sebesar apa pun bisa kita hadapi dan kalahkan.
Persoalannya bagaimana cara memotivasi orang lain? Memotivasi diri sendiri saja sudah merupakan tantangan tersendiri. Untuk memotivasi orang lain, kita harus melakukan beberapa hal penting, yaitu pertama, komunikasi yang jelas.
Saat ingin memotivasi orang lain, pastikan komunikasi kita jelas, tidak menimbulkan salah paham, dan menghilangkan keraguan. Orang tidak akan bisa melakukan sesuatu yang tidak mereka pahami.
Kedua, fokus pada tujuan. Tetaplah berpegang pada tujuan bersama. Keyakinan dan kesungguhan untuk mencapai tujuan itu akan memotivasi diri sendiri dan orang lain.
Ketiga, menghargai prestasi. Hargailah orang yang berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik. Pujian atau penghargaan yang tulus akan meningkatkan semangat kerja dan memotivasi mereka untuk berprestasi lebih tinggi.
Keempat, menciptakan persaingan sehat. Secara alami, manusia suka bersaing. Oleh karena itu, bangunlah suasana persaingan yang positif agar semangat dan motivasi tumbuh dengan sendirinya.
Kelima, memberikan informasi secukupnya. Berikan informasi bertahap, sesuai kebutuhan. Memberi informasi terlalu banyak justru bisa membuat orang bingung, kehilangan motivasi, dan merasa terbebani.
Keenam, mempererat hubungan pribadi. Bangun hubungan yang baik dengan orang-orang penting di sekitar kita. Jika kita membutuhkan mereka, tunjukkan perhatian dan kedekatan yang tulus.
Ketujuh, meningkatkan hubungan sesama kader partai. Untuk menjaga hubungan yang baik antar sesama kader, lakukan hal-hal berikut ini.
Hindari saling menyalahkan. Jangan merasa diri lebih sempurna dari orang lain. Kerjakan tugas dengan ikhlas dan sepenuh hati. Nikmati dan hargai setiap perubahan kecil.
Bersikaplah pemaaf dan berbesar hati. Tinggalkan kebiasaan buruk, kembangkan kebiasaan baik. Tingkatkan kesabaran, etika, moral, sikap, dan etos kerja.
Dengan memperbaiki diri dan menjaga hubungan baik, insyaallah kita akan menjadi kader Partai NasDem yang terpuji, baik di mata sesama kader maupun di hadapan Allah Swt. Semoga bermanfaat.
(WH/GN)