Roberth Rouw Pastikan Tol Yogya–Bawen Penting untuk Percepat Konektivitas

Getting your Trinity Audio player ready...

SLEMAN (26 Mei): Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V meninjau progres pembangunan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Seksi 1. Roberth menyampaikan bahwa Jalan Tol Yogyakarta–Bawen sangat penting untuk mempercepat konektivitas Yogyakarta ke jaringan Jalan Tol Trans Jawa.

“Selama ini, masyarakat membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk dapat terhubung dari Yogyakarta ke Semarang sebelum masuk ke jaringan Tol Trans Jawa. Dengan selesainya tol ini, waktu tempuh bisa dipangkas hingga satu jam saja. Ini akan menjadi alternatif yang sangat signifikan untuk mendukung mobilitas warga dan logistik,” ujar Roberth di Sleman, DIY, Jumat (23/5/2025).

Legislator Partai NasDem itu menekankan bahwa pembangunan tol akan memberikan dampak ekonomi yang luas, terutama bagi pengembangan kawasan segi tiga emas, yaitu Jogja–Solo–Semarang (Joglosemar). Pembangunan jalan tol tersebut juga akan mendukung sektor pariwisata, termasuk akses menuju destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Candi Borobudur.

Roberth mencermati beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan. Salah satunya adalah jalur tol yang melintasi kawasan cagar budaya dan lahan milik Kesultanan Yogyakarta, sehingga memerlukan pendekatan khusus dalam pengerjaannya.

“Tol ini dibangun di atas tanah-tanah yang tidak boleh dirusak, bahkan sebagian jembatan dibangun di atas sungai dan lahan konservasi. Kami memahami tantangan tersebut dan mendorong agar proses konstruksi tetap memperhatikan prinsip pelestarian dan tidak merusak lingkungan sekitar,” jelasnya.

Hingga Februari 2025, progres pembebasan lahan untuk Seksi 1 telah mencapai 96,08% dan progres konstruksi sebesar 75,9%. Ditargetkan Seksi 1 akan rampung pada kuartal II 2026.

Roberth juga memberi perhatian terhadap pemanfaatan rest area agar benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lokal, terutama pelaku UMKM.

“Kami ingin rest area di sepanjang tol ini menjadi ruang bagi UMKM lokal untuk tumbuh. Pemerintah daerah menyatakan akan mengoordinasikan hal ini, dan pihak pengelola jalan tol juga sudah bersedia menyiapkan ruang bagi UMKM,” ungkapnya.

Mengenai pembiayaan, Roberth menegaskan bahwa anggaran untuk pembangunan jalan tol masih dalam kondisi aman. Hal itu karena proyek Tol Yogyakarta–Bawen sebelumnya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden No. 58/2017.

Meski dalam Perpres terbaru No. 12/2025 prioritasnya berubah menjadi bagian dari Kawasan Pertumbuhan DIY, Komisi V memastikan pengawasan dan dukungan akan tetap dilakukan secara maksimal.

“Kami dorong agar sinergi lintas lembaga antara pemerintah pusat, daerah, dan badan usaha jalan tol terus diperkuat agar proyek ini selesai tepat waktu dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” tutup Roberth.

(dpr.go.id/*)

Add Comment