NasDem Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 2026 Realistis
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (27 Mei): Fraksi Partai NasDem DPR RI menilai target pertumbuhan ekonomi tahun 2026 sebesar 5,2%-5,8% realistis.
“Capaian tersebut membutuhkan strategi yang terarah, implementasi kebijakan yang konsisten, dan tepat sasaran, terutama dalam melakukan stabilisasi harga, daya beli yang terjaga, serta peningkatan kesempatan kerja.”
Demikian penggalan pandangan Fraksi Partai NasDem DPR RI terhadap Keterangan Pemerintah atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), yang dibacakan Charles Meikyansah, dalam Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Fraksi NasDem juga memberikan perhatian khusus atas kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB. Meskipun tumbuh sebesar 4,98% secara tahunan pada 2024, angka itu masih di bawah pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,02%.
“Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat, terutama kelas menengah, masih menghadapi tekanan akibat meningkatnya pekerjaan informal dan penurunan produktivitas sektoral,” ujar Charles.
Oleh karena itu, Fraksi NasDem mengapresiasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah. Program itu diharapkan menciptakan multiplier effect berupa penciptaan lapangan pekerjaan baru dan pangsa pasar baru bagi masyarakat sekitar lokasi di mana makan bergizi gratis berlangsung.
“Kebijakan ini harus menggunakan mekanisme distribusi yang berpihak pada pelaku usaha lokal dan komunitas sekolah, melibatkan pemerintah daerah, koperasi, dan UMKM dalam eksekusinya, dimonitor dengan sistem digital yang transparan dan akuntabel serta memprioritaskan daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) dan daerah dengan tingkat stunting yang tinggi,” imbuhnya.
Selain itu, Fraksi NasDem berkomitmen mendukung penuh program Pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan sebagai fondasi kedaulatan nasional.
“Kami mengapresiasi sektor pertanian yang tumbuh 10,52 persen pada kuartal I dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 12,66 persen. Bahkan produksi beras periode Januari-Juni 2025, diprediksi mencapai 18,76 juta ton atau meningkat 11,17 persen,” ujarnya.
Sektor pertanian menyerap 41,61 juta orang pekerja atau meningkat 890 ribu orang dalam periode yang sama. NasDem mendorong agar sektor pertanian bukan hanya menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi, tapi juga menyerap lebih banyak tenaga kerja dengan program padat karya dalam pembuatan prasarana dan sarana pertanian, maupun pelibatan secara on-farm atau off-farm yang berkesinambungan.
“Kita juga tidak boleh berpuas diri, karena swasembada pangan akan menghadapi banyak ujian. Hari ini harga beras domestik lebih mahal 20% dibandingkan harga beras global, juga biaya produksi beras di Indonesia dua kali lebih tinggi dibandingkan negara lain,” kata Charles.
(Yudis/*)