Fauzi Amro Nilai QRIS Simbol Kedaulatan Sistem Pembayaran Indonesia

Getting your Trinity Audio player ready...

DENPASAR (29 Mei): Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro, menilai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah produk sistem pembayaran yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia. Penggunanya hampir 70 juta di kawasan Asia Tenggara, bahkan India dan beberapa negara telah menunjukkan minat untuk bekerja sama.

“Ini alat transaksi, alat pembayaran kita yang sangat luar biasa,” ujar Fauzi di Denpasar, Bali, Rabu (28/5/2025).

Lebih lanjut legislator NasDem itu menjelaskan QRIS telah menjadi gaya hidup di kalangan anak muda, gen z, dan millenial.

“Kadang-kadang mereka enggak bawa cash gitu loh, bawa hanya handphone, anak-anak gen z itu luar biasa,” tambahnya.

Fauzi juga menyebut QRIS sebagai simbol kedaulatan, harkat, dan martabat sistem pembayaran yang ada di Indonesia.

Terkait QRIS yang menjadi sorotan dalam hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, Fauzi berharap agar sistem pembayaran QRIS tidak diubah, meskipun ada opsi penggunaan Kartu Visa atau Mastercard.

“Jadi, kalaupun negosiasi nanti dilanjutkan, kita berharap jangan merubah sistem pembayaran, baik lewat Visa Card maupun Mastercard. Kan kita sudah ada Visa Card, Mastercard juga sudah ada gitu loh. Tapi QRIS adalah kebanggaan kita,” jelasnya.

Meskipun demikian, menurutnya, tidak ada paksaan bagi masyarakat untuk menggunakan sistem pembayaran tertentu. Pasar lah yang pada akhirnya menentukan pilihan masyarakat.

“Orang itu merasa nyaman seperti apa? Kita kan tidak melarang Visa, kita tidak melarang Mastercard. Kita juga tidak melarang QRIS. Nah, orang nyamannya di mana? Kan pasar yang menentukannya itu,” jelasnya.

Namun, Fauzi menilai minat masyarakat terhadap QRIS memang sangat tinggi. Hal itu disebabkan oleh efektivitas, efisiensi, dan keterjangkauannya yang telah mencapai pelosok desa dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). QRIS juga dinilai sebagai sistem pembayaran yang menjadi kedaulatan bagi warga dan bangsa Indonesia.

“QRIS itu alat pembayaran yang menjadi kedaulatan bagi warga dan bangsa Indonesia, kebanggaan kita!” tegasnya.

Sejak diluncurkan pada 2019, QRIS terus mengalami bertumbuhan. Hingga Maret 2025, sebanyak 38,10 juta pedagang telah menggunakan QRIS dengan pengguna sebanyak 56,28 juta dan volume transaksi sebanyak 2,62 miliar. Aktivitas pembayaran QRIS antarnegara menunjukkan trend meningkat dan akan terus diperluas ke negara lain sejalan dengan penggunaan local currency transaction. (dpr.go.id/*)

Add Comment