Tanpa Gimik, Ning Dini Buktikan Kerja Nyata untuk Rakyat
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (3 Juni): Belum genap satu tahun sejak dilantik pada Oktober 2024 lalu, anggota DPR RI, Dini Rahmania, menunjukkan kerja nyata, terutama bagi masyarakat di dapilnya Jawa Timur II yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo.
Di luar sorot kamera, Ning Dini, sapaan akrab Dini Rahmania, bekerja dalam diam dan tanpa menunggu instruksi. Dari kursi parlemen hingga pesantren, dari UMKM hingga kampung terdampak banjir, semua disambanginya.
Lebih kurang tujuh bulan bekerja sebagai wakil rakyat, Ning Dini telah memberikan banyak bantuan dan perhatian untuk masyarakat. Berbagai bantuan telah diberikan untuk pesantren, madrasah, penyandang disabilitas, UMKM, serta perjuangan menurunkan biaya haji.
Di bidang pendidikan, Ning Dini telah memperjuangkan tambahan 8.500 kuota Program Indonesia Pintar (PIP) Kemenag untuk siswa madrasah di Pasuruan-Probolinggo, bantuan usaha sebesar Rp500 juta untuk 10 pesantren, serta mendorong beasiswa santri melalui sinergi dengan Baznas. Juga menyalurkan 500 mushaf Qur’an juga ke pesantren-pesantren di Probolinggo.
Pada sektor UMKM dan ekonomi kerakyatan, Ning Dini bersama Baznas menyalurkan modal usaha untuk pelaku UMKM sebesar Rp350 juta. Selain itu ada Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) untuk 100 penerima dari Kemensos senilai Rp500 juta, dan Program Bantuan Stimulan Perumahan (BSPS) senilai Rp1 miliar untuk 50 keluarga.
Saat banjir melanda Rejoso dan Grati, Pasuruan, 400 paket bantuan untuk korban banjir juga disalurkan. Ning Dini juga membantu kursi roda, kaki palsu, alat bantu dengar, kruk, dan modal usaha bagi penyandang disabilitas.
Ia juga memperjuangkan kesejahteraan Taruna Siaga Bencana (Tagana), mendorong CSR swasta untuk Kampung Siaga Bencana sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), serta mengawal penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Saat momen Ramadan 2025, Ning Dini menyalurkan bantuan 5.500 paket sembako, 3.500 sarung, dan 500 baju taqwa.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu juga ikut andil dalam menurunkan biaya haji 2025 dari Rp93,4 juta menjadi Rp89,4 juta, mengawal bimbingan manasik, serta mendesak Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) untuk membereskan sistem syarikah.
Kerja-kerja Ning Dini bukan hanya gimik, melainkan langkah nyata yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Tanpa banyak janji, dia membuktikan keberpihakannya pada rakyat.
(Yudis/*)