Kang Rachmat: Pendidikan Berkualitas Harus Dirasakan Semua Anak Jawa Barat

Getting your Trinity Audio player ready...

BANDUNG (4 Juni): Pendidikan yang adil dan merata menjadi komitmen utama Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai NasDem Drs. Mamat Rachmat, M.Si. Dia kembali menegaskan hal tersebut

saat melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kelurahan Suka Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025).

Dalam forum tersebut, pria yang akrab disapa Kang Rachmat itu menjelaskan bahwa Perda Provinsi Jawa Barat No.5/2017
itu lahir dari berbagai pijakan regulasi nasional, mulai dari Undang-Undang Perlindungan Anak hingga Sistem Pendidikan Nasional. Semuanya bermuara pada satu hal yakni memastikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan 12 tahun secara gratis dan bermutu.

“Pendidikan bukan soal biaya semata. Ini soal masa depan anak-anak kita. Kalau dari SMP ke SMA saja masih banyak yang putus karena alasan ekonomi, berarti kita punya pekerjaan rumah yang besar,” ujar Kang Rachmat.

Ia juga menyoroti ketimpangan fasilitas pendidikan di Kota Bandung. Dari 30 kecamatan, hanya 19 yang memiliki SMA Negeri. Beberapa wilayah, termasuk Bojongloa Kaler, belum memiliki satupun SMA Negeri.

“Zonasi menjadi tidak adil kalau sekolahnya saja belum merata. Karena itu, kita terus dorong agar pemerintah provinsi segera menambah ruang kelas, bahkan menjalin kerja sama dengan sekolah swasta agar bisa menjadi penyangga,” lanjutnya.

Menurut Kang Rachmat, pembangunan ribuan ruang kelas baru sedang dikebut. Tak hanya itu, pemerintah juga sedang menyiapkan skema bantuan pendidikan yang lebih menyentuh, salah satunya melalui kartu pendidikan yang akan diberikan langsung kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

“Bantuan ke sekolah kadang tidak menjawab langsung kebutuhan siswa. Ke depan, bantuannya akan diberikan langsung ke anaknya. Harapannya, tak ada lagi kasus ijazah ditahan karena tunggakan biaya,” jelasnya.

Selain soal teknis pendidikan, Kang Rachmat juga menyinggung pentingnya nilai-nilai kultural sebagai bagian dari pembentukan karakter. Ia menyebut falsafah masyarakat Jawa Barat yakni silih asih, silih asuh, silih wawangi harus menjadi roh dari pendidikan di provinsi ini.

“SDM kita bukan hanya harus pintar, tapi juga bener (benar), cageur (sehat), bageur (baik), dan singer (peduli). Inilah visi pendidikan yang kita perjuangkan,” tambahnya.

Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan dialog terbuka. Warga menyampaikan langsung sejumlah aspirasi, mulai dari kebutuhan sekolah negeri hingga bantuan untuk anak-anak yang terkendala biaya. Kang Rachmat menegaskan, setiap suara yang masuk akan ia kawal dalam forum-forum kebijakan di DPRD Provinsi Jawa Barat.

(VC/WH/AS)

Add Comment