Petugas Diimbau Pastikan Kesehatan Jemaah Jelang Pucak Ibadah Haji
Getting your Trinity Audio player ready...
|
MAKKAH (5 Juni): Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Satori, mengimbau agar petugas memastikan kesehatan jemaah haji menjelang puncak ibadah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Jangan sampai kemudian persiapan pada saat ada safari wukuf. Bagi jemaah yang sakit, kan otomatis harus diberangkatkan (petugas). Tim kesehatan haji Indonesia harus melakukan persiapan dini, sebelum para calon jemaah haji berangkat menuju Armuzna,” ujar Satori di Makkah, Arab Saudi, Selasa (3/6/2025).
Kesehatan jemaah haji harus dipastikan mengingat banyak jemaah yang dalam kategori risiko tinggi seperti lansia. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencatat, jumlah jemaah haji lansia tahun ini mencapai 47 ribu orang.
Satori meminta tim kesehatan menyiapkan upaya antisipasi menghadapi pelaksanaan safari wukuf di Arafah. Kesiapan tenaga kesehatan dan tim pendamping harus dipastikan.
“Terutama dalam menghadapi orang-orang yang mempunyai penyakit risiko tinggi, untuk diberangkatkan ke Armuzna itu,” pintanya.
Kualitas penanganan kesehatan bagi jemaah harus terus ditingkatkan, meski jumlah tenaga kesehatan berkurang dari tahun sebelumnya. Keselamatan dan kenyamanan jemaah harus dijamin negara.
“Tim kesehatan harus maksimal dengan tenaga kerja yang semakin berkurang dibandingkan tahun kemarin, karena efisiensi anggaran, tapi tetap tidak mengurangi pelayanan bagi jemaah haji Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Satori juga menyoroti masalah pemondokan jemaah. Koordinasi antarsyarikah masih perlu diperbaiki karena masih ada jemaah yang belum mendapat kartu nusuk.
Timwas, kata Satori, akan mempertemukan beberapa syarikah agar dapat menyelesaikan hambatan yang terjadi. Satori menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak syarikah dan sektor terkait, termasuk komunikasi yang intensif mengingat waktu yang tersisa menuju keberangkatan ke Armuzna sudah dekat.
“Beberapa hari lagi jemaah haji diberangkatkan ke Arafah. Jadi antarsyarikah ini harus dipertemukan sesegera mungkin untuk menyelesaikan masalah,”ujarnya.
Penyelesaian persoalan teknis antarsyarikah harus menjadi prioritas utama dalam beberapa hari ke depan. Diharapkan sinergi yang kuat antara penyelenggara dan syarikah serta jemaah haji, dapat menjalankan rangkaian puncak haji di Armuzna dengan tertib, nyaman dan khusuk.
(Yudis/*)