Saan Sampaikan Catatan Penting tentang Pelayanan Jemaah Haji Indonesia di Madinah

Getting your Trinity Audio player ready...

MADINAH (16 Juni): Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Saan Mustopa, menyoroti kesiapan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dalam menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia ke Madinah. Saan menyampaikan sejumlah catatan penting kepada Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah.

“Kita baru selesai rapat dengan Daker Madinah di bawah kepemimpinan Pak Makki. Kami ingin memastikan skema kedatangan jemaah haji dari Makkah ke Madinah, dan selanjutnya ke bandara untuk kembali ke Tanah Air berjalan dengan lancar,” kata Saan, di Madinah, Arab Saudi, Kamis (12/6/2025).

Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, akan ada 100.265 jemaah haji Indonesia gelombang kedua yang tiba di Madinah untuk menjalani rangkaian ibadah arba’in, berziarah ke Raudhah, serta makam Nabi Muhammad SAW. Ia menekankan agar seluruh jemaah mendapat kesempatan yang adil untuk masuk ke Raudhah.

“Kepala Daker Madinah harus benar-benar bekerja keras memetakan dan mendata seluruh jemaah. Jangan sampai ada yang terlewat. Harus ada kerja sama yang solid antara petugas dan syarikah agar semua bisa masuk ke Raudhah,” tegasnya.

Catatan selanjutnya, lanjut Saan, menyangkut pengelolaan hotel. Dia mengingatkan agar kasus penempatan jemaah yang sempat terkatung-katung di Makkah tidak terulang di Madinah.

“Dengan lebih dari 50 hotel yang digunakan, penting memastikan jemaah langsung bisa masuk ke kamar dan beristirahat tanpa menunggu lama,” ujarnya.

Terkait konsumsi, Saan meminta agar distribusi makanan dilakukan tepat waktu dan tidak terjadi keterlambatan seperti yang dialami sebagian jemaah di Makkah.

“Jangan sampai makan pagi datangnya siang, makan siang datangnya malam, bahkan ada yang tidak datang sama sekali. Ini hal-hal yang tidak boleh terulang,” tandas Saan.

Terakhir, legislator Partai NasDem itu menyoroti pelayanan terhadap jemaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Petugas diminta agar memberikan pelayanan dengan empati dan kelembutan.

“Lansia dan disabilitas harus mendapatkan perhatian lebih. Petugas wajib melayani dengan hati agar mereka bisa mengakses tempat-tempat yang menjadi tujuan ibadah mereka,” kata Saan.

Saan menegaskan bahwa poin-poin tersebut menjadi perhatian utama Timwas DPR RI untuk memastikan jemaah haji Indonesia memperoleh pelayanan maksimal di Madinah.

(dpr.go.id/*)

Add Comment