Situs Patiayam Menjadi bagian Penting dalam Konstelasi Prasejarah Dunia
Getting your Trinity Audio player ready...
|
KUDUS (16 Juni): Situs Patiayam menyimpan sejumlah peninggalan dan fosil yang mampu merangkai dan menggambarkan peradaban jutaan tahun lalu yang sangat penting bagi kehidupan manusia di masa kini dan mendatang.
“Berdasarkan temuan yang pernah ada, para peneliti meyakini di situs Patiayam ini tersimpan berbagai peninggalan dari peradaban ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu, yang sangat penting dipelajari bagi kehidupan manusia saat ini,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada acara Forum Diskusi Aktual Berbangsa Bernegara (FDABB) MPR RI bertema Mengkaji Peradaban Patiayam Menuju Cagar Budaya Nasional, di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (15/6) malam.
Pada acara tersebut hadir Sam’ani Intakoris (Bupati Kudus), Prof. Dr. R. Cecep Eka Permana (Kepala Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia/FIB UI), Harry Octavianus Sofian, M.Sc. (Peneliti Center of Prehistory Austronesia Studies & Peneliti Ahli Muda pada Badan Riset dan Inovasi Nasional), serta mahasiswa jurusan Arkeologi UI peserta Kuliah Kerja Lapangan di situs Patiayam.
Menurut Lestari, situs Patiayam memiliki arti penting dalam konteks lokal dan nasional, bahkan internasional.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap apa yang tersimpan di situs Patiayam dapat segera diungkap dan dapat memainkan peran penting dalam konstelasi prasejarah dunia.
Apalagi, jelas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu, pada pelaksanaan dua FDABB sebelumnya para peneliti CPAS mengungkapkan bahwa situs Patiayam adalah situs yang kaya dan secara keilmuan merupakan situs prasejarah yang paripurna.
Rerie sangat berharap, berbagai penelitian dan sejumlah kegiatan pembelajaran, seperti Kuliah Kerja Lapangan yang dilakukan jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, dapat terus dilanjutkan, sehingga apa yang tersimpan di situs prasejarah Patiayam semakin banyak terungkap.
Pada kesempatan itu, Rerie juga menyampaikan kepada Bupati Kudus bahwa temuan fosil Elepas hasil ekskavasi tim CPAS pada tahun lalu akan dibuat replikanya untuk diletakkan di lokasi fosil tersebut ditemukan.
Pada lokasi temuan fosil tersebut, ujar Rerie, nantinya akan ditutup dengan kaca dan atasnya akan diberikan semacam cungkup, agar temuan tersebut bisa dilihat oleh masyarakat.
Rerie sangat berharap Pemerintah Kabupaten Kudus dan Pemerintah Kabupaten Pati sebagai kawasan penemuan situs Patiayam, dapat berkolaborasi dengan baik dalam proses peningkatan status situs tersebut menjadi Cagar Budaya Nasional. (*)