Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Punya Kesempatan Emas Menata Arah Ekonomi
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (20 Juni): Ekonom senior dan mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, menilai bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menentukan arah kebijakan ekonomi yang strategis di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah.
Hal itu ia sampaikan seusai menjadi pembicara dalam Forum Ekonomi Kepemimpinan Partai NasDem, di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Menurut Gita, pergeseran tatanan dunia saat ini khususnya akibat ketegangan antara dua kekuatan besar, Tiongkok dan Barat harus dilihat sebagai kesempatan emas bagi Asia Tenggara, terutama Indonesia, untuk memainkan peran lebih signifikan dalam bidang teknologi dan ekonomi.
“Indonesia yang mencakup sekitar 43–45 persen dari Asia Tenggara, sangat bisa berperan dalam merespons dinamika ini. Tapi perlu strategi jangka panjang, 10 sampai 20 tahun ke depan,” ungkap Gita.
Ia menegaskan bahwa untuk bisa memanfaatkan momentum global, Indonesia harus memiliki kesadaran kolektif dan aktivisme kebijakan yang kuat.
Gita menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia melalui reformasi pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
“Pendidikan dasar kita masih belum bisa bersaing dengan banyak negara berkembang, apalagi dengan negara maju. Pendidikan tinggi juga harus bisa mengejar India dan Tiongkok,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, isu demokrasi menjadi salah satu sorotan utama. Gita mengkritik pandangan sempit tentang demokrasi yang hanya fokus pada distribusi suara atau kekuasaan.
“Demokrasi seharusnya juga mencakup pemerataan public goods seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, bahkan nilai moral dan sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa tantangan besar ke depan adalah bagaimana demokrasi di Indonesia dan juga di negara-negara maju, dapat memberikan akses yang adil terhadap layanan publik dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Dengan posisi strategisnya di Asia Tenggara dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia dinilai memiliki modal penting untuk menjadi kekuatan ekonomi dan peradaban global.
Namun, untuk menuju ke sana, Gita menekankan perlunya keseriusan dalam menyiapkan fondasi jangka panjang, terutama di sektor pendidikan dan tata kelola demokrasi.
“Tantangannya besar, tapi peluangnya juga luar biasa,” pungkas Gita.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menilai situasi saat ini sangat kompleks, bukan hanya kondisi dunia itu sendiri, melainkan perkembangan, perubahan, disrupsi dan berbagai kondisi itulah yang membawa posisi Indonesia seperti saat ini, dan itu membutuhkan kemampuan seluruh anak bangsa.
“Untuk melakukan atau memiliki pemahaman secara komprehensif, khususnya bagi teman-teman (kader Partai NasDem) yang di eksekutif maupun di legislatif agar pemahaman tersebut bisa menjadi dasar bagi kawan-kawan semua untuk melihat dan kemudian mengambil keputusan,” tutur Rerie yang juga anggota Majelis Tinggi DPP Partai NasDem itu.
(WH/GN)