HUT Bhayangkara Momentum Perkuat Polri sebagai Penjamin Stabilitas Nasional
Getting your Trinity Audio player ready...
|
PADANG (1 Juli): Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Shadiq Pasadigoe, menyampaikan apresiasi atas kinerja Polri. Ia berharap Korps Bhayangkara terus bertransformasi menjadi institusi yang semakin presisi, humanis, dan profesional dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Di usia ke-79 ini, semoga Polri terus menjaga amanah sebagai pengayom masyarakat, penegak hukum yang adil, dan pelindung rakyat dalam setiap kondisi,” ucap Shadiq dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).
Mengusung tema Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045, peringatan HUT Bhayangkara tahun ini dinilai sebagai momentum penting untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap Polri, serta menjadikan institusi kepolisian sebagai bagian dari motor penggerak stabilitas dan pembangunan.
Sebagai anggota Komisi XIII DPR yang membidangi regulasi, reformasi, dan hak asasi manusia (HAM), Shadiq menekankan bahwa transformasi Polri tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga harus menyentuh aspek kelembagaan, transparansi, dan perlindungan terhadap hak-hak warga negara.
“Kita berharap Polri terus memperkuat kultur pelayanan publik yang adil dan berpihak pada masyarakat kecil, serta menjaga marwah institusi dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Dhamasraya, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Kota Padang, Padang Panjang, Sawah Lunto, dan Kota Solok) itu juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam mendorong reformasi hukum dan keamanan yang inklusif, demi menjaga demokrasi dan menjamin hak-hak konstitusional seluruh warga negara.
“Negara kuat bukan hanya karena hukum yang tajam, tetapi karena rasa keadilan yang tumbuh di hati rakyat. Polri yang presisi bukan sekadar tangkas bertindak, tapi mampu membaca nurani rakyat yang ingin dilindungi dan dihormati,” tukasnya.
Menjadi polisi, tambah Shadiq, bukan sekadar jabatan, tetapi jalan pengabdian.
“Jadilah Bhayangkara sejati yang hadir bukan karena takut dihukum, tetapi karena cinta kepada keadilan dan bangsa ini,” pungkasnya.
(Nas/*)