Sahroni Desak Polri Tindak Preman yang Serang Kedai Bakso di Jakarta Utara
JAKARTA (7 Juli): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mendesak Polri menindak tegas pengamen yang menyerang kedai bakso di Koja, Jakarta Utara. Tindakan itu dinilai sebagai bentuk premanisme karena mengintimidasi dan memaksa pelaku UMKM dan masyarakat.
Penyerangan terjadi karena pengamen tidak terima diusir oleh pemilik warung, karena pelaku usaha itu sudah melarang tempat usahanya dijadikan tempat mengamen.
“Sudah bikin tidak nyaman begini, ketika diusir mereka malah mendatangi kedai rame-rame dan membuat keributan. Ini sih jelas-jelas premanisme dan harus ada konsekuensi pidananya,” ujar Sahroni, Senin (7/7/2025).
Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu menyampaikan pentingnya perlindungan terhadap pelaku usaha dan masyarakat yang ingin menjaga kenyamanan lingkungan mereka. Hal itu harus menjadi perhatian aparat kepolisian karena intimidasi banyak terjadi.
“Tapi gak semuanya kan viral, jadi polisi wajib usut kalau dapat laporan dari pelaku UMKM atau konsumen soal pengamen yang meresahkan,” tandas Sahroni.
Ia meminta permasalahan tersebut tidak dianggap sepele. Polisi harus menindak tegas tindakan intimidasi terhadap pelaku UMKM.
“Jangan anggap sepele. Sweeping mereka, beri hukuman yang tepat dan pastikan tidak terulang lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan warung bakso digeruduk pengamen hingga sempat membuat keributan di wilayah Koja, viral di media sosial. Dalam video yang beredar, para pengamen itu mengaku tak terima mereka direkam dan dilarang mengamen oleh pegawai warung bakso. Padahal, pemilik warung bakso itu sudah melarang tempat usahanya dijadikan tempat mengamen.
(metrotvnews/*)