Arif Rahman Ungkap Potensi Pembangunan Tambak Garam di NTT

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (8 Juli): Anggota Komisi IV DPR RI, Arif Rahman, mempertanyakan pemilihan Kabupaten Rote Ndao, NTT sebagai lokasi pembangunan tambak garam berskala nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menganggarkan Rp738 miliar untuk pembangunan tersebut.

“Nah ini ada pertimbangan lain enggak, Pak? Karena waktu dulu saya di Stafsus Wakil Presiden, kita pernah membahas masalah prioritas karena NTT itu penghasil garam, karena iklimnya seperti Australia,” ujar Arif dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Menurut Arif, potensi produksi garam tidak hanya terdapat di Rote Ndao, melainkan juga tersebar di berbagai wilayah lain di NTT yang memiliki iklim mendukung, seperti di Kupang, Sabu Raijua, Malaka, Nagekeo, dan Timor Tengah Utara.

“Setahu saya, di Ndao ini pulau tersendiri. Nah ini kalau menurut gambaran saya, yang saya punya data ini, itu kan potensi juga di Kupang, di Sabu Raijua, Malaka, Nagekeo, dan Timur Tengah Utara. Nah ini potensi garam juga,” ungkap Arif.

Legislator Partai NasDem itu mengingatkan Kementerian KKP agar mempertimbangkan dengan matang lokasi tambak garam yang akan dibangun karena memakan biaya yang besar.

“Apakah ini juga sudah ada pertimbangan-pertimbangan dari hasil kajian? Karena menurut saya, jangan sampai nanti jadi masalah, karena berkaitan dengan mobilisasi SDM. Nah ini harus dipikirkan,” pungkasnya. (Yudis/*)

Add Comment