Asep Wahyuwijaya Minta Garuda Lakukan Transformasi Total

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (18 Juli): Tekad kuat Presiden Prabowo untuk membesarkan maskapai penerbangan Garuda adalah keinginan bijak dan tentu sangat strategis. Negara Indonesia yang luas harus memiliki maskapai yang hebat dan tangguh, selain memiliki moda transportasi laut dan penyebarangan yang mumpuni.

“Saya apresiasi kerja cepat Presiden Prabowo yang langsung melakukan lobi ke Amerika Serikat (AS) dan bertemu Presiden Trump, salah satu agendanya untuk membesarkan Garuda,” ungkap Anggota Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) itu mengungkapkan, terlepas dari penurunan tarif atas barang ekspor Indonesia ke AS dari 32% menjadi 19%, komitmen Presiden Prabowo untuk membeli 50 pesawat Boeing yang tentunya dengan segala suku cadang yang dibutuhkan Garuda, dengan kompensasi kemudahan bagi barang-barang AS masuk ke Indonesia dengan tarif 0%, Garuda tentu menjadi pihak yang mendapatkan keuntungan besar.

“Tekad dan keinginan Presiden Prabowo untuk membesarkan Garuda pun harus ditopang oleh sebuah upaya perbaikan radikal di internal Garuda. Manajemen Garuda harus tahu diri saat uluran tangan dari pemangku kebijakan tertinggi selevel Presiden mau turun tangan untuk membesarkannya,” tukas Asep.

Transformasi total di tubuh BUMN penerbangan plat merah itu, tambah Asep, harus serius dilakukan ketika perusahaan itu masih memiliki ekuitas yang negatif. Artinya, beban hutang Garuda jauh lebih besar dibandingkan asetnya.

“Reformasi manajemen dan tata kelola perusahaan (good corporate governance) mutlak dilakukan. Karena selain dihadapkan dengan problem keuangan yang relatif kronis, budaya kerja di internal Garuda termasuk salah satu yang tingkat penyimpangannya pun relatif tinggi,” terang Asep.

Ketua DPP Partai NasDem itu juga menuturkan, marginnya industri maskapai itu tipis. Konon hanya satu digit. Kalau kondisi itu dihadapkan dengan kondisi pegawai yang over, budaya kerja kurang baik, sistem pengawasan internal rapuh, dan beban operasionalnya tidak efisien, maka perlu pembenahan serius agar bisa berkompetisi dengan maskapai lainnya.

Asep pun berharap keinginan Presiden Prabowo dan tentunya kita semua untuk menjadikan Garuda berjaya tak bertepuk sebelah tangan. Di bawah kepemimpinan Dirut Wamildan Tsani, semuanya bisa diwujudkan.

“Kecuali City Link yang harus terus didorong serius menjadi perusahaan maskapai low cost carrier dan menjadi feeder bagi Garuda. Seluruh anak, cucu perusahaan yang membebani dan bertabrakan dengan bisnis perusahaan swasta yang ada, sebaiknya dibubarkan saja,” tegas Asep.

(RO/*)

Add Comment