Masyarakat Diimbau tidak Sandingkan Bendera Merah Putih dengan One Piece

Getting your Trinity Audio player ready...

MATARAM (5 Agustus): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Fauzan Khalid, mengimbau masyarakat termasuk para mahasiswa agar tidak mengikuti tren pengibaran bendera one piece, terlebih jika disandingkan dengan bendera Merah Putih.

Ia memahami bahwa pengibaran bendera dalam cerita fiksi itu merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah.

“Tetapi saya tetap menyarankan untuk tidak dikibarkan, apalagi sampai disejajarkan dengan Sang Saka Merah Putih. Mari kita sama-sama hormati bendera kita,” kata Fauzan dalam Seminar Nasional Jurnalistik dan Citizen Journalism di Universitas Muhammadiyah Mataram, NTB, Senin (4/8/2025).

Legislator dari Dapil NTB II (Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Kota Mataram) itu mengatakan, kritik adalah hak seseorang, namun hendaknya dilakukan dengan cara yang baik.

“Kritik terhadap siapa pun, termasuk kritik terhadap pemerintah dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang santun,” tandasnya.

Dalam seminar bertema ‘Menjadi Jurnalis Muda yang Inspiratif Membangun Narasi Positif melalui Podcast’ itu Fauzan menyinggung perkembangan informasi dan teknologi saat ini. Menurutnya, pada era digitalisasi, setiap orang bisa menjadi produsen sekaligus menjadi konsumen konten-konten media.

Namun, kemajuan informasi dan teknologi tidak dibarengi dengan tingkat literasi media masyarakat yang tinggi.

“Dampaknya bisa kita rasakan saat ini. Banyak kita temukan konten di media sosial yang mengarah kepada konten hoaks, bahkan mengarah ke fitnah,” ujarnya.

Ia mengimbau agar berhati-hati mengkonsumsi maupun mendistribusikan konten. Harus dipastikan konten yang didistribusikan sesuai fakta.

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi sebenarnya sangat baik bagi masyarakat. Masyarakat dengan mudah mendapatkan berbagai informasi melalui berbagai platform media, termasuk media sosial. Namun hendaknya dibarengi dengan tingkat literasi media masyarakat yang tinggi.

“Kalau masyarakat sudah memiliki tingkat literasi media yang tinggi, saya kira tidak akan ada lagi informasi hoaks yang tersebar. Masyarakat pasti sudah memahami, pandai memilih dan memilah mana informasi valid dan mana yang tidak,” tukasnya. (Yudis/*)

Add Comment