Sahroni Desak Aparat Hukum Usut Permainan di Balik Penumpukan Gula Lokal di Jatim
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (12 Agustus): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mendesak Polri dan Kejaksaan Agung segera menyelidiki dugaan permainan yang menyebabkan gula produksi lokal di Jawa Timur (Jatim) menumpuk dan tidak terserap pasar.
“Saya minta Polri dan Kejagung usut tuntas dugaan permainan di balik menumpuknya gula lokal di Jatim ini. Jangan tunggu masalahnya membesar. Kalau ada indikasi pelanggaran, tuntaskan dari sekarang,” kata Sahroni dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).
Gudang-gudang pabrik gula di Situbondo dan Bondowoso, Jatim dipenuhi tumpukan gula pasir hasil petani tebu lokal yang nilainya ratusan miliar rupiah.
Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan karena menghambat pembayaran kepada para petani tebu yang sudah mengeluarkan biaya produksi.
Sementara itu di sisi lain, gula rafinasi yang semestinya hanya untuk industri, malah bebas membanjiri pasar.
“Komisi III tidak mau kasus besar seperti ini baru diungkap di kemudian hari, atau tahun-tahun berikutnya. Kerugiannya kan terjadi sekarang, petani sedang kesusahan,” tegas Sahroni.
Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu pun meminta pihak berwajib untuk mengungkap para aktor yang sengaja menciptakan situasi tersebut untuk meraup keuntungan.
“Apalagi problem utamanya kan sudah terlihat jelas, karena gula rafinasi yang seharusnya khusus industri, dibiarkan membanjiri pasar umum dengan harga murah. Akibatnya, gula lokal tidak terserap, petani kehilangan pendapatan” ujarnya.
“Maka saya kira ini jelas, diduga kuat ada pihak culas yang mencari untung besar di balik situasi ini. Jadi semua aktornya harus diusut, bahkan sampai kalau ada beking-bekingnya sekalipun,” pungkas Sahroni. (Yudis/*)