Perlu Efisiensi Pemanfaatan Teknologi untuk Maksimalkan Produksi PLTS
Getting your Trinity Audio player ready...
|
KUPANG (13 Agustus): Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menyoroti perlunya pemanfaatan teknologi panel surya yang lebih efisien untuk memaksimalkan produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Oelpuah, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sugeng menjelaskan, salah satu kendala utama PLTS adalah kebutuhan lahan yang cukup luas. Secara teori, pembangunan 1 megawatt peak (MWp) PLTS memerlukan 1 hektare lahan. Namun, kapasitas 5 MWp PLTS Oelpuah justru membutuhkan 7,5 hektare karena daya per keping panel masih relatif kecil.
“Secara teori, dulu 1 MWp butuh 1 hektare, tapi ini bahkan 5 MWp butuh 7,5 hektare karena keping panelnya relatif kecil watt-nya,” ujar Sugeng saat Kunjungan Kerja Reses Komisi XII DPR ke PLTS Oelpuah, Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).
Menurut Sugeng, teknologi panel surya terbaru mampu menghasilkan hingga 600 watt per modul. Dengan jumlah modul yang sama seperti saat ini, yakni sekitar 22.000 keping, daya listrik yang dihasilkan dapat meningkat signifikan tanpa perlu memperluas lahan.
“Dengan teknologi baru ini, produksi listrik akan lebih besar, sehingga pasokan untuk masyarakat lebih terjamin,” tambah legislator Partai NasDem itu.
Sugeng menegaskan pentingnya percepatan modernisasi peralatan dan pemanfaatan potensi sinar matahari di NTT, mengingat wilayah tersebut memiliki intensitas penyinaran yang tinggi sepanjang tahun.
Upaya tersebut sekaligus mendukung program Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. (dpr.go.id/*)