Ayep Zaki: Pesantren Benteng Moral dan Penggerak Kemajuan
Getting your Trinity Audio player ready...
|
SUKABUMI (15 Agustus): Pondok pesantren memiliki peran penting dalam mempersatukan masyarakat dan membangun daerah. Bahkan, Kota Sukabumi memiliki sejarah panjang perjalanan kepesantrenan. Di masa lalu pesantren menjadi pusat perjuangan dan pergerakan pahlawan berlandaskan keimanan dan nasionalisme.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki saat memberikan sambutan dalam Halaqoh Transformasi untuk Kebangkitan Pondok Pesantren yang digelar di Hotel Horison, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (14/8). Hadir pada kesempatan tersebut di antaranya mantan Wapres K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas, serta para ajengan dan kiai se-Sukabumi.
“Sukabumi ini dipersatukan oleh pondok pesantren. Kita bersama-sama membangun Sukabumi,” ungkap Ayep Zaki.
Ia menegaskan komitmen menjadikan pesantren sebagai mitra strategis untuk mewujudkan visi Masyarakat Kota Sukabumi yang inovatif, mandiri, agamis, dan nasionalis 2025–2030.
Ayep Zaki menilai pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga benteng moral dan penggerak ekonomi umat. Komitmen ini akan disinergikan dengan pengurus Forum Pondok Pesantren Sukabumi Bersatu (FPSB) yang baru dikukuhkan.
L
“Modernisasi ini harus tanpa kehilangan khittah keagamaan, memperkuat jaringan antarpesantren dan lembaga pendidikan lainnya, serta mendorong santri menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” terang Ayep Zaki.
Ia mengapresiasi inisiatif FPSB menggelar halaqoh dan mengajak seluruh pihak memanfaatkan momentum tersebut untuk memodernisasi kurikulum pesantren.
Di kesempatan yang sama, K.H. Ma’ruf Amin dalam pesannya menekankan tiga fungsi utama pesantren. Pertama, sebagai pusat pendidikan, tidak hanya untuk ilmu agama tetapi juga pengembangan pendidikan vokasi dan teknologi.
Kedua, sebagai pusat dakwah yang menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin secara santun dan menghindari kekerasan.
Ketiga, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam penguatan ekonomi berbasis syariah dan korporasi pesantren.
“Saya berharap, sinergi antara pemerintah, pesantren, dan seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat peran pesantren dalam membangun masyarakat yang sejahtera, religius, dan berdaya saing. Dengan kolaborasi ini, kita bisa membawa Sukabumi menuju kemajuan yang lebih baik, dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” pungkasnya.(WH/*/KL)