Bersihkan Program MBG dari Oknum yang Cari Keuntungan Pribadi
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (15 Agustus): Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, mendukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Namun, ia memperingatkan terkait adanya oknum yang memanfaatkan program itu untuk kepentingan pribadi.
“Kita bersama-sama mengawal program Pak Prabowo, Makan Bergizi Gratis,” kata Nurhadi seusai Sidang Tahunan MPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan komitmennya terhadap program MBG. Ia mengatakan, MBG merupakan fondasi menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif.
Presiden juga mengatakan, meski baru efektif berjalan delapan bulan, MBG sudah memberikan dampak langsung terhadap angka kehadiran dan prestasi anak di sekolah yang meningkat. Selain itu, program tersebut juga mendorong ekonomi desa, dan membuka 290 ribu lapangan kerja baru di dapur MBG,
“MBG ini sungguh luar biasa, dan memang terbukti seperti yang disampaikan beliau, dampak positifnya sungguh luar biasa,” kata Nurhadi.
Legislator Partai NasDem itu menginginkan agar program MBG terus berjalan dengan target jangka panjang menjadikan generasi bangsa yang cerdas dan berkualitas.
“Di sisi lain, program ini juga sangat bagus, pembangunan yang benar-benar merata, khususnya di bidang ekonomi. Rekrutmen tenaga kerja juga akan berdampak, sehingga mengurangi pengangguran, pasti akan terasa,” tandasnya.
Namun di sisi lain, Nurhadi berpesan pada Presiden Prabowo terkait adanya oknum yang berusaha bermain dengan program MBG, demi keuntungan segelintir orang. Salah satu yang ia temukan adalah dapur atau Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) fiktif.
Ia menemukan titik-titik di kecamatan yang di mana pelaku usaha/UMKM hendak mendaftar sebagai SPPG melalui laman Badan Gizi Nasional (BGN), namun ditolak dengan alasan kuota penuh. Padahal, dilapangan masih belum ada satupun SPPG yang berdiri.
Kita bersama-sama mengawal program Pak Prabowo, Makan Bergizi Gratis. Ia mengaku sudah sering melakukan sidak di lapangan mengawal para pelaku usaha UMKM yang mendirikan yayasan untuk dapur SPPG. Alhamdulillah sudah banyak yang mendirikan.
“Setelah kita survei ternyata di situ ada oknum yang memanfaatkan celah sistem BGN dengan melakukan penguncian titik-titik tertentu. Setelah mereka melakukan penguncian, ternyata mereka tidak segera membangun. Padahal di sistem BGN hanya ada waktu 45 hari harus selesai pembangunan secara fisik,” urainya.
Nurhadi berharap Presiden Prabowo melalui BGN dapat menindaklanjuti temuan tersebut. Diharapkan BGN dapat semakin teliti dengan melakukan sidak ke lapangan.
“BGN harus segera ambil tindakan jika ditemukan bukti fakta di lapangan, bahwa ada oknum yang memanfaatkan,” tegasnya.
“Pak Presiden Prabowo, pesan saya terus sampaikan, khususnya ke BGN, benar-benar melaksanakan program ini secara komprehensif, akuntabel, dan bisa dipertanggungjawabkan,” tukas Nurhadi. (Yudis/*)