Sahroni Desak Pimpinan Polri Tindak Polisi yang Abaikan Laporan Masyarakat

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (15 Agustus): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mendesak pimpinan Polri menindak tegas Polsek Jatiluhur dan Polres Purwakarta, terkait dugaan pengabaian laporan teror dan ancaman pembunuhan terhadap sorang perempuan di Purwakarta.

“Jika benar, saya minta Pak Kapolda Jabar segera mencopot, bahkan kalau perlu memecat komandan di polsek yang menerima laporan tersebut. Nyawa manusia tidak bisa dipertaruhkan hanya karena aparat tidak peka atau lambat merespons,” kata Sahroni dalam keterangannya, Kamis (14/8/2025).

Dea Permata Karisma, 27, seorang perempuan asal Desa Jatimekar, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, ditemukan tewas di rumahnya dengan sejumlah luka tusuk, Selasa (12/8/2025). Terungkap, sebelum tewas, Dea sudah berbulan-bulan menerima teror dan ancaman pembunuhan melalui pesan WhatsApp (WA).

Ayah korban, Sukarno dan ibu Yuli Ismawati, mengungkap ancaman tersebut sempat dilaporkan ke Babinsa dan Polsek Jatiluhur, namun tidak mendapatkan tindak lanjut. Sementara itu, Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandi mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya catatan laporan.

“Kalau sampai korban betulan sudah sempat melapor ke Polsek Jatiluhur namun tidak ada tindakan sama sekali, ini jelas kelalaian yang sangat fatal,” tegas Sahroni.

Sahroni juga menilai, evaluasi tidak cukup dilakukan di tingkat bawah. Pimpinan level di atasnya, yaitu Polres Purwakarta yang membawahi wilayah tersebut juga harus diperiksa.

“Tingkatan di atasnya, yaitu Polres Purwakarta juga harus diperiksa dan dievaluasi total. Agar kejadian ini menjadi perhatian semua polda, bahwa jajaran di bawah harus punya sense of urgency terhadap laporan masyarakat, siapa pun orangnya dan apapun jenis laporannya,” tegasnya.

Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu menekankan, seluruh laporan masyarakat ke Polri harus ditindaklanjuti dengan cepat dan serius.

“Mau itu soal ancaman pembunuhan, pemerasan, atau pelecehan, jangan pilih-pilih. Semua laporan harus disikapi serius dan cepat. Polisi ada untuk melindungi, bukan sekadar menerima laporan,” tegas Sahroni. (Yudis/*)

Add Comment