Legislator NasDem Dorong Bapanas Berdayakan Potensi Cadangan Pangan Lokal

JAKARTA (4 September): Ketua Kelompok Fraksi Partai NasDem Komisi IV DPR RI, Sulaeman L Hamzah, mendorong Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengoptimalkan potensi cadangan lokal sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.

“Kami mengingatkan kepala Bapanas ada Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. Nafas utama dari regulasi tersebut adalah mengurangi ketergantungan hanya pada satu sumber pangan, termasuk beras,” ujar Sulaeman dalam rapat Komisi IV DPR dengan Kepala Bapanas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Legislastor NasDem dari Daerah Pemilihan Papua Selatan itu mengungkapkan, potensi pangan seperti umbi-umbian, sorgum, sagu dan sumber karbohidrat lain dapat menjadi alternatif dalam mewujudkan ketahanan pangan.

“Kami mendorong Bapanas segera merealisasikan membangun cadangan pangan lokal yang berisi komoditas pangan berasal dari produksi pertanian setempat seperti umbi-umbian, sorgum, sagu dan sumber karbohidrat lainnya,” ungkap Sulaeman.

Menurutnya, upaya menjaga ketahanan pangan di tengah masyarakat tak bisa hanya mengandalkan beras semata, melainkan menggali potensi karbohidrat lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan.

“Harapan kami di kemudian hari, bantuan pangan atau program MBG juga melibatkan kearifan pangan lokal serta tidak hanya mengandalkan beras sebagai asupan utama, sehingga Indonesia tidak kehilangan sumber pangan lokal yang selama ratusan tahun sudah berkembang di negeri ini,” paparnya.

Ia berharap, realisasi kebijakan bantuan pangan dari pemerintah kepada masyarakat, tak hanya membagikan beras tetapi perlu perhatikan kearifan lokal dalam pemenuhan kebutuhan karbohidrat bagi masyarakat di daerah.

“Kami dari fraksi Partai NasDem memberikan perhatian terhadap bantuan pangan berbentuk beras. Pasalnya, di beberapa daerah, bantuan itu telah mengubah kebiasaan masyarakat dari konsumen pangan lokal seperti umbi dan sagu menjadi konsumen beras,” ungkap Sulaeman. (Safa/*)

Add Comment