Asep Wahyuwijaya Desak Pemerintah Pulihkan Industri Baja Nasional

JAKARTA (1 Oktober): Anggota Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi industri baja nasional. Asep menegaskan bahwa baja, sebagai mother of industries, seharusnya menjadi penopang utama pembangunan ekonomi nasional. Namun kenyataannya, industri baja dalam negeri justru tertekan oleh derasnya intervensi pasar luar, khususnya dari Tiongkok.

“Saya salah satu dari sekian banyak orang yang amat prihatin dengan kondisi industri baja di republik ini. Kalau kita bercermin pada pertumbuhan ekonomi di Amerika dan berbagai negara pada masa lalu di mana keberhasilan revolusi industrinya, salah satunya ditopang oleh industri baja. Tapi di sini, pada saat pembangunan nasional kita memerlukan baja, industrinya yang notabene milik pemerintah sendiri malah seperti dibunuh dengan sengaja,” ungkap Asep dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terkait evaluasi kinerja korporasi semester I tahun 2025, di Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Oleh karena itu, legislator dari dapil Jabar V (Kabupaten Bogor) itu menilai pemulihan menyeluruh di Krakatau Steel harus menjadi agenda strategis yang akan mengembalikan kedaulatan produk baja nasional di Tanah Air.

Ketua Bidang Energi dan Mineral DPP Partai NasDem ini menilai, seluruh kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk mengembalikan kedaulatan industri baja mestinya ditanggung sepenuhnya.

“Karena amat strategisnya industri ini, kontribusinya terhadap pembangunan dan multiplier effect yang ditimbulkannya signifikan,” ujarnya.

Asep juga menegaskan, Danantara harus amat serius mendorong Krakatau Steel kembali berdaya. Indonesia kan punya perbandingan dengan bantuan yang diberikan Danantara kepada Garuda yang dalam kondisi ekuitinya negatif dan semester I tahun 2025 kemarin mengalami kerugian, tapi masih bisa diberikan apalagi ke Krakatau Steel.

“Krakatau Steel ekuitinya masih positif, bisnis masa depannya pun masih cerah. Masa tidak mendapatkan dukungan lebih maksimal,” paparnya.

Legislator NasDem yang akrab disapa Kang AW itu juga menyoroti perlunya modernisasi mesin produksi, perbaikan tata kelola, serta proteksi terhadap produksi baja dalam negeri.

Ia menekankan agar seluruh BUMN maupun proyek strategis pemerintah wajib menggunakan baja dari Krakatau Steel. Selain itu, Asep mengingatkan agar proses penyelamatan Krakatau Steel tidak hanya berhenti pada restrukturisasi keuangan dan proteksi terhadap produk domestiknya, tetapi Krakatau Steel harus mampu memberikan jawaban atas seluruh kebutuhan industri baja nasional saat ini. Termasuk dengan cara memberikan kualitas yang terbaik namun harganya kompetitif dan tetap menjaga prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) perusahaan.

“Jadi restrukturisasi keuangan melalui bantuan dari Danantara, proteksi tata niaga impor dan penambahan bea masuknya, sinergi dan berkolaborasi dengan berbagai program strategis pemerintah dan seluruh BUMN yang memerlukan baja. Juga menjaga proses tata kelola perusahaan dalam melakukan transformasi agar tetap dalam koridor ketaatan pada prinsip-prinsip GCG. Itu adalah agenda komprehensif yang harus dilakukan untuk memulihkan Krakatau Steel dan industri baja nasional pada umumnya,” tegas Asep. (RO/*)

Add Comment