Sekolah Lapang BMKG di Sumbawa Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat Lokal
SUMBAWA BESAR (16 Oktober): Anggota Komisi V DPR RI, H Mori Hanafi, mengapresiasi pelaksanaan Sekolah Lapang BMKG yang digelar di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi perubahan iklim dan potensi bencana hidrometeorologi.
Dalam sambutannya yang disampaikan melalui Zoom saat membuka acara Sekolah Lapang BMKG, Mori menilai kegiatan itu sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal, khususnya petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di Sumbawa.
“Program Sekolah Lapang ini memiliki dampak besar karena membekali masyarakat dengan pemahaman ilmiah tentang cuaca dan iklim. Dengan informasi yang tepat dari BMKG, masyarakat bisa mengambil keputusan lebih baik, seperti menentukan waktu tanam, pola irigasi, atau langkah mitigasi saat terjadi cuaca ekstrem,” ujar Mori Hanafi.
Lebih lanjut, Mori menekankan bahwa kegiatan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden yang menargetkan terwujudnya swasembada pangan nasional. Sumbawa, menurutnya, memiliki potensi besar sebagai salah satu lumbung pangan di kawasan timur Indonesia karena didukung oleh area pertanian yang luas dan subur.
“Wilayah Sumbawa memiliki lahan pertanian yang sangat potensial, baik di sektor padi, jagung, maupun hortikultura. Dengan dukungan informasi cuaca yang akurat dari BMKG, petani akan lebih efisien dalam memanfaatkan musim tanam dan meminimalkan risiko gagal panen. Ini bagian dari kontribusi nyata daerah dalam mendukung Asta Cita Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, daerah-daerah di Pulau Sumbawa memiliki karakter geografis yang menantang, sehingga pemahaman terhadap dinamika cuaca menjadi kunci dalam menjaga produktivitas pertanian.
“Kami di Komisi V DPR RI akan terus mendorong peningkatan kapasitas BMKG, baik dari sisi teknologi, SDM, maupun dukungan anggaran, agar informasi iklim semakin cepat, tepat, dan dapat diakses hingga pelosok desa,” jelas Mori.
Di akhir sambutannya, Mori Hanafi mengajak semua pihak, baik itu pemerintah daerah, BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga aparat desa, untuk terus berkolaborasi dalam memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim.
“Jika seluruh elemen bersinergi, bukan hanya ketahanan terhadap bencana yang meningkat, tapi juga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Sumbawa akan semakin kuat,” pungkasnya. (dino/*)