Pendidikan Karakter Kunci Identitas Bangsa di Tengah Gelombang Globalisasi
PANDEGLANG (20 Oktober): Anggota MPR RI, Arif Rahman, menekankan bahwa pendidikan karakter merupakan kunci menjaga identitas bangsa, terutama di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi.
Ia mengajak seluruh tenaga pendidik agar tidak hanya fokus pada transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan moral dan wawasan kebangsaan para siswa.
“Tantangan ke depan bukan hanya pada ekonomi atau teknologi, tapi juga pada ketahanan ideologi bangsa. Disinilah peran guru menjadi strategis untuk menanamkan nilai kebangsaan agar generasi kita tidak kehilangan jati diri,” kata Arif dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, SMK Walisongo, Pandeglang, Banten, Sabtu (04/10/2025).
Kegiatan yang diikuti para guru tersebut merupakan bagian dari program MPR RI untuk menanamkan dan memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan di kalangan tenaga pendidik.
Arif menegaskan pentingnya empat pilar sebagai fondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Guru adalah garda terdepan membentuk karakter generasi muda. Dengan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Empat Pilar, para pendidik dapat menanamkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air kepada peserta didik di sekolah,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung hangat dan interaktif. Para guru menyampaikan pandangan serta harapan agar kegiatan serupa terus dilakukan secara berkelanjutan, terutama bagi kalangan tenaga pendidik di wilayah pelosok.
Arif menutup kegiatan dengan mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui peran aktif di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Empat Pilar bukan sekadar hafalan, tetapi harus dihidupkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Jika nilai-nilai ini benar-benar tertanam, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat, berdaulat, dan bermartabat,” tutupnya. (Yudis/*)