Tutup LAGA Perubahan Sulsel-Sulbar, Surya Paloh Ajak Kader NasDem Jaga Militansi

JAKARTA (27 Oktober): Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menutup secara resmi kegiatan Laboratorium Gerakan (LAGA) Perubahan dan Bimbingan Teknis Partai NasDem Angkatan XI yang diikuti ratusan kader NasDem asal Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/10).

Dalam orasi penutupan kegiatan itu, Surya Paloh menekankan pentingnya menjaga semangat militansi, solidaritas, dan kesadaran politik di tengah tantangan zaman yang terus berubah. Ia menegaskan bahwa Partai NasDem harus terus melahirkan kader-kader tangguh dan gigih dalam memperjuangkan nilai perubahan.

“Harapan itu rupanya tidak meleset. Hari ini, angkatan kesebelas dari LAGA Perubahan ini menjadi hantaran dan laboratorium politik yang nyata, proses pendidikan politik yang dilakukan oleh partai untuk para fungsionaris dan kader-kadernya,” ujar Paloh.

Surya Paloh juga mengingatkan bahwa dinamika sosial dan perilaku pemilih di setiap pemilu selalu berubah. Hal itu menuntut seluruh kader untuk lebih adaptif serta responsif terhadap perkembangan zaman.

Lebih jauh orang nomor satu di Partai NasDem itu menyinggung kondisi sosial masyarakat yang menurutnya masih jauh dari ideal. Ia mengingatkan seluruh kader agar tidak terlena, melainkan terus bekerja keras untuk menjaga marwah partai sebagai gerakan perubahan yang sesungguhnya.

Paloh juga menegaskan kembali jati diri Partai NasDem sebagai partai yang lahir untuk memberikan arti dalam proses pendidikan politik di Indonesia, sebuah proses yang tidak hanya berhenti pada simbol dan penampilan, melainkan pada nilai dan esensi perjuangan.

“NasDem didirikan untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi proses pendidikan politik yang lebih hebat, yang lebih mendekati nilai-nilai dan penghargaan terhadap nilai-nilai, values dibandingkan berhenti pada pendekatan-pendekatan kulit aksesoris semata,” kata dia.

Lebih jauh, Paloh menegaskan bahwa kepemimpinan di Partai NasDem bukanlah sesuatu yang abadi. Ia menekankan pentingnya regenerasi dan kesiapan setiap kader untuk mengambil peran sesuai dengan waktu dan kapasitasnya.

“Satu modal besar adalah ketika kita memahami kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita, kapan kita harus berjalan dan menapak, siap menghadapi tantangan, kapan pula kita barangkali harus bisa sebagai penasihat bukan menjadi kapten dalam kesebelasan. Ini semua tantangan kita,” kata dia.

Di akhir sambutannya, Paloh mengapresiasi semangat para kader dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang telah mengikuti pendidikan selama tiga hari. Ia secara khusus memberi penghormatan kepada Sulawesi Selatan yang berhasil menjadi pemenang serta menunjukkan performa terbaik dalam konsolidasi dan soliditas organisasi.

Menurut Surya Paloh proses menjadi partai pemenang itu tidak datang begitu saja melainkan hasil kerja keras dari kader partai dan kemauan bersama untuk mempersatukan seluruh barisan agar memiliki tingkat soliditas yang kuat serta atas dasar kemampuan visi yang dimiliki leadernya di daerah.

“Dua provinsi hari ini telah mengalami pendidikan kader selama tiga hari. Ini membesarkan hati saya. Satu di antara dua provinsi ini menjadi pemenang di wilayahnya. Kita beri tepuk tangan untuk Sulawesi Selatan,” tutup Surya Paloh.

(WH/KL)

Add Comment