Legislator NasDem Apresiasi Ketegasan BNN-Polda Metro Jaya Bongkar Kampung Narkoba
JAKARTA (21 November): Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, mengapresiasi langkah tegas Badan Narkotika Nasional (BNN) yang membongkar kampung-kampung rawan narkoba di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Menurutnya, keberanian BNN menembus wilayah yang selama ini sulit dijangkau, seperti Kampung Bahari dan Kampung Ambon, merupakan terobosan penting dalam upaya pemberantasan narkotika. Penindakan itu menunjukkan perubahan signifikan dalam pola penegakan hukum.
“Keberanian BNN di bawah kepemimpinan Pak Suyudi untuk menembus, membongkar, dan menyapu bersih wilayah-wilayah yang selama ini dikenal sebagai kampung narkoba layak diapresiasi. Ini langkah besar yang tidak mudah dilakukan selama bertahun-tahun,” ujar Rudianto dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Selain itu, Rudianto juga menyoroti pentingnya pengetatan jalur distribusi narkoba yang masuk ke Jakarta. Ia menegaskan bahwa jalur udara masih menjadi salah satu potensi terbesar penyelundupan narkotika yang perlu diawasi lebih ketat.
Legislator Partai NasDem itu meminta kerja sama lebih kuat antara BNN, kepolisian, dan otoritas bandara untuk menutup ruang gerak sindikat.
“Jangan sampai penegakan hukum justru menekan pengguna yang sejatinya adalah korban. Yang harus digencarkan adalah penindakan terhadap kurir, jalur transportasi, dan sindikat pengedarnya,” tegasnya.
Rudianto juga memberi perhatian khusus kepada tempat-tempat hiburan malam yang selama ini dianggap sebagai salah satu titik penyebaran narkoba. Pengawasan terhadap lokasi-lokasi tersebut perlu diperkuat secara berkala dan terpadu. Menurutnya, tidak sedikit jenis narkoba yang beredar secara masif di tempat hiburan malam karena lemahnya pengawasan.
“Semua orang tahu tempat-tempat itu menjadi pintu peredaran berbagai jenis narkoba. Kalau pengawasannya dimaksimalkan, angka penyalahgunaan bisa ditekan,” katanya.
Rudianto turut menyinggung dinamika keamanan di Jakarta setelah pelantikan Kapolda Metro Jaya. Ia menilai, Kapolda menunjukkan ketenangan dan pendekatan humanis dalam menangani aksi unjuk rasa besar yang terjadi hanya tiga hari setelah menjabat.
Pendekatan tersebut, menurutnya, berhasil menjaga ketertiban serta melindungi simbol negara, termasuk Gedung DPR RI, tanpa mengurangi ruang masyarakat untuk menyampaikan pendapat.
“Kami sangat menghargai langkah-langkah humanis yang diambil. Unjuk rasa itu dijamin undang-undang, tapi tetap harus sesuai aturan dan tidak boleh mengarah pada tindakan anarkis,” jelasnya.
Komisi III berharap kolaborasi antara BNN, Polda Metro Jaya, dan seluruh aparat penegak hukum dapat semakin kuat untuk memaksimalkan penanganan narkoba di Jakarta.
Rudianto menegaskan bahwa pemberantasan narkoba membutuhkan kombinasi antara ketegasan, pengawasan ketat, dan pendekatan yang tidak mengkriminalisasi korban penyalahgunaan narkotika.
“Fokusnya harus pada sindikat dan jalurnya. Kalau itu ditutup, penyebaran narkoba bisa ditekan secara signifikan,” pungkasnya. (dpr.go.id/*)