NasDem Jatim Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru
LUMAJANG (25 November): Erupsi Semeru memaksa warga Supiturang meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka. Namun, di tengah kepedihan itu hadir uluran tangan yang membawa sedikit kelegaan. DPW Partai NasDem Jawa Timur datang ke posko pengungsian membawa bukan hanya bantuan, tetapi juga perhatian dan empati bagi para korban bencana.
Suasana haru menyelimuti Posko Pengungsian SD Negeri 04 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu siang (22/11). Di tengah ketidakpastian akibat erupsi Gunung Semeru, ratusan warga yang mengungsi mendapatkan dukungan moral dan bantuan langsung dari DPW Partai NasDem Jawa Timur.
Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jatim H. Deni Prasetya hadir langsung menemui para pengungsi. Bersama Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Lumajang Yusuf Al Zaenuri, jajaran pimpinan DPD, pengurus DPC, serta tim Baret Rescue, mereka menyalurkan 200 paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, dan mie instan. Bantuan diterima Sekretaris Desa Supiturang mewakili warga.
“Bantuan ini adalah wujud kepedulian Partai NasDem Jawa Timur di bawah kepemimpinan Ibu Lita Machfud Arifin. Kami berharap paket sembako ini dapat meringankan kebutuhan sehari-hari saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah,” ujar Kaji Deni, sapaan akrab Deni Prasetya.
Lebih dari sekadar penyaluran logistik, kunjungan tersebut membuka ruang dialog antara pengungsi dan para relawan. Banyak warga bercerita mengenai kehilangan ternak sumber utama pendapatan mereka yang mati akibat guguran awan panas. Cerita-cerita itu membuat suasana campur aduk antara harapan dan duka.
“Kami mendengar langsung banyaknya ternak yang mati. Bagi warga yang menggantungkan hidup pada peternakan, ini bukan sekadar kehilangan hewan, tapi kehilangan sumber penghasilan utama,” ungkap Kaji Deni dengan nada prihatin.
Selain peternak, banyak pengungsi juga berprofesi sebagai petani, buruh kebun, dan pengelola usaha kecil. Aktivitas itu kini terhenti total, lantaran sebagian besar wilayah Supiturang belum dinyatakan aman.
Menanggapi rencana pemerintah mendirikan Hunian Sementara (Huntara), Kaji Deni memberikan pandangannya. Menurutnya, Huntara tidak hanya harus aman dari potensi bencana, tetapi juga harus mempertimbangkan akses warga terhadap mata pencaharian mereka.
“Jika pemerintah menyiapkan Huntara, harus dipastikan betul lokasinya aman dan tidak jauh dari akses warga untuk beraktivitas atau mencari nafkah. Banyak warga yang sehari-hari memelihara ternak atau bekerja di kebun. Jangan sampai huntara menyulitkan mereka untuk kembali bekerja,” tegasnya.
Di tengah situasi darurat ini, Kaji Deni menekankan bahwa kolaborasi cepat antara pemerintah, relawan, dan berbagai pihak sangat dibutuhkan agar kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi.
Upaya NasDem Jatim pada hari itu bukan hanya tentang distribusi bantuan, melainkan juga tentang hadir untuk mendengarkan, merangkul, dan memastikan bahwa warga Supiturang tidak berjalan sendirian melewati masa sulit. Dengan kepedulian seperti ini, harapan untuk bangkit kembali perlahan terasa lebih dekat.
(WH/AS)