Rico Sia Dorong Promosi Digital untuk Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Sorong
SORONG (27 November): Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia, menegaskan pentingnya promosi digital berbasis video kreatif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sorong.
Rico menyebut bahwa kreativitas pelaku industri lokal perlu diperkuat melalui peningkatan kemampuan teknis, terutama editing, agar video promosi menjadi lebih menarik dan berpeluang viral.
“Supaya menambah wawasan kita dan harus dipraktekkan. Sehingga tentunya membuat produk-produk kita jadi diketahui orang banyak dan juga bisa mengundang orang lebih banyak datang ke Sorong,” kata Rico saat membuka Workshop Produksi Video Promosi Produk Kreatif yang digelar bersama Deputi Bidang Kreativitas Media Bekraf RI di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (26/11/2025).
“Orang datang ke Sorong tentunya mau bawa pulang oleh-oleh, sehingga yang terangkat adalah produk-produk UMKM kita,” lanjut Rico.
Ia menegaskan bahwa perannya di Komisi VII adalah mendorong tumbuhnya sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Tugas saya memang di Komisi VII yang bermitra dengan ekonomi kreatif dan pariwisata adalah mengajak orang sebanyak mungkin baik itu dari nusantara maupun wisatawan mancanegara mau datang ke Sorong,” urainya.
Menurut Rico, meski kunjungan wisatawan meningkat sejak Papua Barat Daya menjadi provinsi, banyak turis hanya transit menuju Raja Ampat. Karena itu, Sorong harus memperkuat identitas dan narasi wisatanya, termasuk melalui konten digital yang bercerita.
Legislator Partai NasDem dari Dapil Papua Barat Daya itu mencontohkan pentingnya menghadirkan kisah menarik dalam video.
“Mungkin juga bisa kita bikin video terkait penyu belimbing. Penyu belimbing ini harus kita buat ceritanya. Jadi semua tempat wisata harus kita buat ceritanya,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan kreator muda Danny Mambrasar sebagai narasumber dan diikuti sekitar 50 peserta. Materi berfokus pada teknik membuat video dengan hook 1–3 detik agar menarik perhatian penonton di media sosial.
Perwakilan Dinas Pariwisata menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya mendorong pelaku kreatif mengikuti perkembangan digitalisasi, sementara pihak Bekraf menilai Sorong memiliki potensi visual dan budaya yang kuat untuk dipromosikan. (Yudis/*)