Perlu Terobosan untuk Capai Target Produksi Minyak Satu Juta Barel

JAKARTA (4 Desember): Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menegaskan bahwa percepatan produksi minyak nasional membutuhkan langkah luar biasa, mulai dari eksplorasi masif hingga penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

“Mungkinkah 1 juta barel di tahun 2030? Tadi dari berbagai analisa kita kemukakan bersama narasumber yang luar biasa, ada regulator, SKK Migas, pelaku usaha, hingga Pertamina Hulu Energi,” ujar Sugeng dalam Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Fraksi Partai NasDem, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Sugeng menyebut diskusi yang digelar Fraksi Partai NasDem DPR RI tersebut mengerucut pada satu kesimpulan utama, yakni peningkatan lifting hanya dapat dicapai bila seluruh pemangku kepentingan bergerak bersama melakukan terobosan.

“Pertama harus ada eksplorasi-ekplorasi yang masif. Kedua adalah teknologi, karena sumur-sumur kita sudah mature sehingga memerlukan EOR untuk meningkatkan produksi,” tegasnya.

Ia menilai kondisi sumur-sumur tua menjadikan upaya mempertahankan produksi sama pentingnya dengan penemuan cadangan baru. Menurutnya, natural decline (penurunan produktivitas sumur) rata-rata 10% per tahun harus ditekan secara signifikan.

“Kalau bisa turun ke tingkat 2–3 persen saja, itu sudah sangat bagus, sambil terus menemukan cadangan-cadangan baru,” jelasnya.

FGD tersebut juga menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah dan industri. Sugeng menekankan pentingnya penciptaan ekosistem hulu migas yang kondusif, termasuk percepatan perizinan, dukungan perbankan, serta keselarasan pemahaman lintas lembaga.

“Perlu kesepahaman seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor perbankan, birokrasi, hingga aparat penegak hukum, agar semuanya saling mendukung keberlanjutan hulu migas dan peningkatan lifting,” pungkasnya.

Diskusi ini diharapkan menjadi langkah konkret merumuskan strategi nasional menuju target 1 juta barel minyak per hari pada 2030. (Yudis/*)

Add Comment