NasDem Desak Menhut Tegas Tangani Kerusakan Hutan
JAKARTA (5 Desember): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Arif Rahman, mendesak Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk mengambil langkah tegas dalam menangani persoalan kerusakan hutan yang diduga memperparah bencana di Sumatra.
Ia menegaskan bahwa persoalan itu tidak bisa disederhanakan sebagai data teknis atau angka-angka administrative semata.
“Korbannya 800 orang meninggal. Yang belum ditemukan masih banyak. Yang terdampak juga masih banyak. Harus ada ketegasan dari kita semua, terutama Pak Menteri sebagai stakeholder langsung yang menangani masalah hutan,” tegas Arif dalam Rapat Kerja Komisi IV dengan Menhut, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Arif menyatakan ketidakpuasan atas paparan solusi yang disampaikan oleh Menhut. Menurutnya, penjelasan tersebut terlalu teknokratis dan tidak menyentuh substansi persoalan.
“Paparan yang disampaikan ini, menurut saya bukan solusi. Ini bicara angka-angka segala macam, karena kalau kita lihat kejadian yang terjadi ini, ini bicara tentang kemanusiaan,” ujar Arif.
Ia juga menyoroti hutan produksi terbatas di wilayah pegunungan yang dinilainya berperan dalam memperparah dampak bencana. Ia mendesak pencabutan izin pengelolaan yang bermasalah.
“Saya berharap ada ketegasan dari Menteri Kehutanan supaya hutan produksi terbatas, terutama di daerah pegunungan, ini dicabut saja. Karena kan sudah terlihat dampaknya, terlihat sekali,” jelasnya.
Selain menuntut tindakan tegas, Arif meminta agar pemerintah benar-benar mencari solusi jangka panjang agar bencana serupa tidak kembali terjadi. Ia menolak narasi yang menimpakan kesalahan pada faktor alam semata.
“Kalau nanti kejadian lagi, kasihan. Yang dituduh iklim, yang dituduh curah hujan. Padahal iklim dan curah hujan itu tidak salah apa-apa, tapi justru dituduh oleh kita,” tutupnya. (Yudis/*)