Legislator NasDem Tegaskan Kerja Kolektif Kunci Atasi Bencana
CIBINONG (11 Desember): Semangat gotong royong sebagai nilai dasar bangsa Indonesia harus menjadi kekuatan utama dalam menjaga kelestarian lingkungan. Musibah longsor dan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir, bukan hanya dipengaruhi faktor cuaca ekstrem, tetapi juga perilaku manusia yang kurang bijak dalam mengelola lingkungan.
“Empat Pilar Kebangsaan mengajarkan kita pentingnya keseimbangan, kepedulian, dan tanggung jawab bersama. Gotong royong bukan hanya tradisi sosial, tetapi juga prinsip moral yang harus diwujudkan dalam upaya menjaga alam,” ungkap anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyu Wijaya saat melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung SMP Bani Abdillah, Cilebut, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/12/2025).
Legislator dari Dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) itu juga menuturkan, kelestarian lingkungan adalah bagian dari amanat konstitusi. UUD 1945 mengatur bahwa negara dan seluruh warga berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Oleh karena itu, Kang AW, sapaan akrab Asep Wahyu Wijaya, mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam, mulai dari menanam pohon, menjaga kebersihan sungai, hingga meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas yang berpotensi memicu bencana.
“Kerja kolektif adalah kunci. Jika kita mampu menghidupkan kembali nilai gotong royong dalam mengelola lingkungan, maka kita dapat meminimalkan risiko bencana. Mulai dari hal sederhana: tidak membuang sampah sembarangan, merawat daerah resapan air, hingga melakukan pemetaan wilayah rawan bencana secara swadaya,” tegasnya.
Ketua DPP Partai NasDem itu juga menekankan bahwa perubahan iklim global semakin memperberat kondisi lingkungan di Indonesia. Maka semangat kebersamaan menjadi semakin relevan untuk mempersatukan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekologis yang bersifat lintas daerah dan lintas generasi.
“Bencana tidak mengenal identitas dan batas wilayah. Karena itu, solidaritas antarwarga sangat penting. Gotong royong adalah jati diri bangsa yang mampu menjadi benteng solidaritas kita dalam menghadapi situasi darurat,” jelasnya.
Asep berharap, melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami bahwa menjaga lingkungan adalah bagian integral dari mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan. Ia menekankan bahwa nilai gotong royong tidak boleh hanya menjadi slogan, tetapi harus hadir dalam tindakan nyata untuk melindungi bumi dan generasi mendatang.
“Menjaga lingkungan adalah bagian dari menjaga masa depan bangsa. Mari kita perkuat gotong royong sebagai fondasi kebersamaan untuk menghadapi bencana dan membangun Indonesia yang lebih tangguh,” pungkasnya. (*)