Shadiq Apresiasi Semua Pihak yang Peduli Ranah Minang
PADANG (17 Desember): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, M Shadiq Pasadigoe memberikan apresiasi kepada para tokoh nasional, perantau Minangkabau, serta anak-anak muda Minang di perantauan yang telah menunjukkan kepedulian nyata dalam membantu masyarakat Sumatra Barat yang terdampak musibah.
“Di saat masyarakat Sumatra Barat diuji oleh musibah, kita melihat betapa kuatnya rasa kebersamaan orang Minang. Para perantau, tokoh nasional, dan generasi muda tidak tinggal diam. Mereka hadir, membantu, dan menguatkan,” ujar Shadiq, Selasa (16/12/2025).
Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Shadiq sebagai bentuk penghargaan atas solidaritas dan aksi kemanusiaan yang dilakukan berbagai pihak, diantaranya Ferry Irwandi, Derry Sulaiman, Willi (konten kreator), serta sejumlah tokoh dan relawan lainnya yang turun langsung maupun memberi dukungan melalui berbagai platform.
Menurutnya, kepedulian tersebut sejalan dengan nilai-nilai luhur Minangkabau yang menjunjung tinggi solidaritas dan tanggung jawab sosial.
Ia mengutip pepatah Minang, “Bareh samo dipikua, ringan samo dijinjiang; ka bukik samo mandaki, ka lurah samo manurun,” yang bermakna setiap beban akan terasa ringan bila dipikul bersama.
Shadiq juga mengingatkan pesan para pujangga dan tokoh adat Minangkabau bahwa kekuatan sebuah kaum terletak pada kepedulian dan persatuan.
“Hidup bukan semata-mata untuk diri sendiri, tapi untuk sesama,” ungkapnya, mengutip petuah klasik Minang yang menekankan nilai kemanusiaan dan kebersamaan.
Lebih lanjut, Shadiq menegaskan bahwa langkah-langkah kemanusiaan yang dilakukan para tokoh dan anak muda Minang tersebut sejalan dengan arahan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang menekankan pentingnya politik kemanusiaan dan keberpihakan kepada rakyat dalam situasi darurat.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI,Viktor Bungtilu Laiskodat, agar seluruh kader dan simpatisan NasDem hadir langsung di tengah masyarakat yang membutuhkan.
“NasDem tidak boleh hanya hadir dalam wacana, tetapi harus nyata di lapangan. Membantu korban musibah adalah panggilan nurani dan bagian dari tanggung jawab kebangsaan,” tegas Shadiq.
Ia berharap semangat gotong royong dan kepedulian sosial ini terus tumbuh, khususnya di kalangan generasi muda Minangkabau, baik di kampung halaman maupun di perantauan.
Menurutnya, musibah justru menjadi momentum memperkuat persatuan dan membuktikan bahwa nilai-nilai adat dan kemanusiaan Minang tetap hidup dan relevan sepanjang zaman. (Yudis/*)