Kerap Dipandang Sebelah Mata Bukan Alasan Bagi Anggiasari Hentikan Langkah
YOGYAKARTA (4 Desember): Partai NasDem membuka diri kepada semua putra-putri terbaik bangsa untuk ikut membangun negeri. Salah satunya adalah Anggiasari Puji Aryatie, sahabat disabilitas yang maju sebagai caleg DPR RI dari Partai NasDem.
Dalam perjalanannya menuju pesta demokrasi pemilu serentak tahun depan diakui Anggi banyak menemui kendala dan harus berjuang untuk beradaptasi di awal terjun ke dunia politik.
Dunia politik adalah hal baru bagi si bungsu dari dua bersaudara ini. Anggi pun mengaku kerap disepelekan orang-orang di sekitarnya. Salah satunya dipandang sebelah mata banyak orang.
Banyak yang meragukan kemampuan Anggi akibat keterbatasan fisik yang dimiliki wanita lulusan sarjana sastra Prancis Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.
Secara fisik, perempuan kelahiran Jakarta, 6 Agustus 1980 ini memang berbeda. Namun, fisik tak mengecilkan semangat Anggi untuk memperjuangkan nasib kelompok difabel.
Anggi sudah bertahun-tahun bekerja di sebuah organisasi yang membantu kaum difabel. Anggi juga aktif melakukan advokasi ke pemerintah bersama komunitas difabel.
Semua persepsi buruk ia terima dengan lapang dada. Malahan, suara sumbang ini menambah semangat Anggia untuk bisa mengubah stigma buruk masyarakat ke kaum difabel.
"Dipandang sebelah mata itu makanan sehari-hari. Tapi saya enggak mau baper (bawa perasaan). Saya cuma mau bawa perubahan saja," tegasnya seperti dilansir Medcom.id, Senin (3/12).
Minimnya ruang publik yang ramah untuk sahabat difabel juga diakui Anggi cukup mempersulitnya. Anggi bersama kaum difabel lain kerap kesulitan masuk ke dalam gedung pertemuan setiap acara karena tidak ramah kaum disabilitas.
Menurut Anggi, Partai NasDem sangat memahami dirinya dan sahabat disabilitas lain. Di antaranya banyak memberikan pendampingan dan dukungan dari rekan-rekan satu partainya.
Caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta nomor urut 6 ini mengungkapkan berkat pendampingan tersebut, Anggi banyak belajar bagaimana proses politik dan dinamika yang terjadi di dalamnya.
"Mereka rela berkumpul untuk saya dan teman-teman yang nyaleg,” kata Anggi.
Anggi berharap partai lainnya juga mampu mengikuti langkah Partai NasDem dengan turut memberi kesempatan bagi kaum difabel untuk menjadi wakil rakyat.
Nuning Suryaningsih, Ketua Cikal, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menangani difabel, mengatakan pencalonan Anggia suatu langkah positif bagi kemajuan hidup kaum difabel.
Ia menilai sudah waktunya kaum difabel memproklamasikan diri maju memperjuangkan kebutuhan dan kepentingan kaumnya.
"Selama ini bapak ibu dewan di sana enggak tahu permasalahan disabilitas, tapi enggak mau belajar. Saya berharap Mbak Anggia bisa bantu agar advokasi kami sampai," kata Nuning.(MTV/*)