Surya Paloh Harap Kaum Muslim Terus Jaga Keberagaman

LOMBOK TENGAH (14 Desember): Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia sejatinya dapat menjadi negara adidaya yang maju. Maju atau tidaknya Indonesia sebagai  bangsa sesungguhnya sangat bergantung pada pikiran-pikiran para elite bangsa dengan mayoritas Muslim ini.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang juga tokoh nasional saat memberikan Kuliah Umum Kebangsaan dengan tema Merawat Kebinekaan Menjaga Persatuan, Berjuang Demi Negara Kesatuan Republik Indonesia' di Pendopo Bencingan Agung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (14/12).  

Kuliah Kebangsaan yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit tersebut dihadiri 3000 masyarakat Lombok Barat. Turut hadir Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid serta Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Menurut Surya Paloh, sikap dan rasa toleransi yang ditunjukkan umat Muslim Tanah Air mampu menggelorakan semangat kekitaan yang dirajut dalam kebinekaan. Tokoh-tokoh Islam dengan berbagai latar belakang akademisnya masing-masing diharapkan dapat menjalankan nilai-nilai keislaman  seutuhnya. 

"Kalau para elite dan tokoh-tokoh bangsa ini cara berpikirnya mundur maka konsekwensinya negeri ini akan ikut mundur," ujar Surya Paloh. 

Kerja keras dan upaya menjalankan konstruksi keislaman yang sejati, kata Surya merupakan salah satu cara memajukan Indonesia.  Menurut Surya Paloh, Islam yang sejati ialah Islam yang penuh dengan rasa keikhlasan. 

"Seorang Muslim yang taat dan yang paling hebat adalah yang memiliki nilai dan kaidah toleransi untuk saling menghargai," katanya. 

Islam merupakan agama mayoritas warga di Indonesia. Untuk itu Surya berharap pemeluk agama Islam mampu untuk terus menjaga keberagaman. Salah satu caranya ialah memberi dan saling toleransi kepada penganut agama lain sebagai umat minoritas.

"Sebanyak 90% bangsa ini Muslim, maka 90% ini wajib menjaga yang 10%. Bukan malah sebaliknya," tegasnya. 

Pada tahun politik ini Surya Paloh juga berharap kepada warga NTB agar tetap menjaga semangat kecintaan terhadap Tanah Air. Menurutnya kemerdekaan yang saat ini dirasakan merupakan bentuk perjuangan yang harus dijaga. Untuk itu Surya berpesan agar rakyat NTB menjauhi sikap praktis dan pragmatis yang bisa membawa kemunduran bagi bangsa. 

"Politik hari ini warnanya bisa hijau, kuning. Tahun depan biru itu adalah hal biasa. Tapi yang harus diingat adalah sekali Indonesia tetap Indonesia," ujar Surya lahi. (Uta/*)

Add Comment