TGB Sebut Surya Paloh Tokoh Bangsa di Ponpes Nahdlatul Wathan

LOMBOK (15 Desember): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Wathan (NW), Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dipimpin oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi. 

Surya Paloh menyampaikan kuliah umum kebangsaan kepada 10.000 santri Ponpes NW Pancor. 

Rombongan Surya Paloh tiba di lokasi pukul 09.40 WITA. Dirinya diterima langsung oleh TGB. Turut mendampingi Surya Paloh, Ketua DPP Partai NasDem bidang Agama dan Masyarakat Adat Hasan Aminuddin, Ketua Fraksi DPR RI Partai NasDem Ahmad Ali, anggota DPR RI Komisi VII Kurtubi, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. 

"Selamat datang Pak Surya Paloh, hari ini kita kedatangan orang baik," kata TGB dalam sambutannya di lokasi, Sabtu, (15/12).

Dalam sambutannya TGB mengaku mengenal Surya Paloh sebagai tokoh bangsa. Dia menyebut rekam jejak Surya Paloh dalam membela kepentingan negara sudah dilakukan sebelum mendirikan partai politik bernama NasDem. 

"Oleh karena itu saya menyebut beliau sebagai tokoh bangsa dahulu sebelum menjadi ketua umum partai," kata TGB. 

Kepada 10.000 santri yang hadir, Surya Paloh kembali menekankan betapa pentingnya ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Pancasila bisa menyatukan banyak suku dan agama yang ada di Indonesia. 

"Bangsa ini terdiri dari banyak suku dan tidak hanya satu agama. Perbedaan itu disatukan melalui ideologi kita yaitu Pancasila," ungkap Surya Paloh. 

Surya berharap, para santri Ponpes NW mampu terus menjaga ideologi bangsa yaitu Pancasila sebagai alat pemersatu yang sangat mengutamakan keberagaman lewat Bhinneka Tunggal Ika. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan konsistensi dari anak-anak bangsa untuk menjalankan akidah sesuai dengan hati nurani. 

"Saya berharap anak-anak pesantren Ponpes NW mampu menjalankan akidahnya dengan konsisten untuk membuat Indonesia menjadi negara yang semakin maju," ujarnya. 

Selain itu, Surya Paloh juga berpesan agar para santri tidak lelah untuk banyak membaca dan mendengar sebagai sebuah proses belajar.

 Tidak lupa para santri juga diminta untuk tetap menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam hidup berbangsa dan bertanah air. 

"Hari ini ada pasang surut pada bangsa ini, namun saya percaya bahwa bangsa kita akan lebih hebat dan maju ke depan dengan tetap berpegang teguh dan menghormati ideologi kita," tegasnya. 

Bangsa ini dikatakan oleh Surya Paloh sangat membutuhkam anak bangsa yang memiliki hati nurani yang bersih. Tidak ada artinya kepintaran yang dijalankan tanpa hati nurani yang bersih. 

"Hidup sebagai umat Islam tidak hanya untuk diri sendiri. Jadilah umat Islam yang bisa menjadi penerang bagi seluruh umat manusia di seluruh negri ini," tegasnya. 

Pada kesempatan tersebut, TGB juga menegaskan komitmen warga Nahdlatul Wathan (NW) dalam merawat dan membela NKRI. Dia mengatakan bagi warga NW, NKRI sudah final dan tak bisa ditawar lagi. 

"Bagi kami NKRI sudah selesai, dalam artian itulah kesepakatan kami untuk menjunjung tinggi dan membela kesepakatan-kesepakatan yang baik dan paling utama sebagai anak bangsa, bersama-sama hidup dalam satu tempat nusantara ini dalam bentuk NKRI," ujar TGB. (Uta/*)

Add Comment