Sitti Maryam Edukasi Warga Lewat Simulasi Pencoblosan

BONE (1 Februari): Caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Sulsel II nomor urut 7 Hj Sitti Maryam mengedukasi masyarakat mengenai Pemilu Serentak 2019 dengan membuat simulasi pencoblosan di Desa Serang, Lamuru, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (31/1).

Sitti Maryam mengatakan hal tersebut dilakukannya lantaran waktu pemungutan suara semakin dekat namun masih banyak warga yang belum mengetahui cara pencoblosan.

Apalagi, lanjut dia, nantinya pemilu dilakukan serentak antara pilpres dan pileg.  Bakal ada lima surat suara yang harus dicoblos. Dia bersama tim SMART yang merupakan binaannya itu membuat simulasi dari pertama datang hingga proses akhir.

"Pertama tunjukan KTP atau surat keterangan bisa memilih. Kedua masuk ke bilik suara dengan membawa lima surat suara yang berbeda," jelas Rahim salah satu tim SMART, di depan warga yang antusias datang.

Warna hijau untuk surat suara DPRD kabupaten/kota, biru untuk DPRD provinsi, kuning untuk DPR RI, merah untuk DPD RI, dan abu-abu untuk surat suara presiden dan wakil presiden.

"Kalau dapat surat suara warna kuning, cari partai nomor 5 NasDem lalu pilih nomor urut 7 pasti ada nama Ibu Hj Sitti Maryam. Kalau dapat langsung kita coblos itu. Tapi jangan di luar dari kolom nama yah. Bismillah kita bersama untuk sebuah kebaikan masyarakat Sulawesi Selatan,” lanjutnya.

Mendengar itu, warga setempat menyatakan siap mendukung Hj Sitti Maryam untuk lolos ke DPR RI. Sitti Maryam pun mengimbau kepada para pemilih agar datang tepat waktu ke TPS, sehingga tidak tergesa-gesa di bilik pemungutan suara.

"Ibu, bapak, jangan sampai telat ke TPS nah. Tepat waktu ki sesuai waktu yang sudah ditentukan. Supaya saat berada di bilik suara, kita bisa tenang memilih. Kalau perlu sebelum ke TPS lakukan sholat Istikharah dua rakaat meminta petunjuk kepada Allah agar kita tidak ragu-ragu menentukan pilihan," tegasnya.

Ketua Aisyiyah ini juga mengingatkan warga agar tetap saling menjaga persaudaraan dan jangan saling berujar kebencian jika berbeda dalam pilihan. Menurutnya meski berbeda kita semua tetap bersaudara.

"Ciptakan pemilu yang damai dan adil. Berbeda pilihan itu biasa. Jangan sampai membuat dendam dan bermusuhan antar sesama. Pilih sesuai hati nurani ta," kata isteri Bupati Wajo, Amran Mahmud itu lagi.(*)

Add Comment