Lusyani Suwandi Tampung Aspirasi Warga Manggar
Getting your Trinity Audio player ready...
|
BANGKA (16 Februari): Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI Partai NasDem dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bangka Belitung, Lusyani Suwandi melakukan kegiatan kampanye dialogis di Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung, Kamis (14/2).
Uniknya, setelah acara ditutup, beberapa relawan dengan sigap membawa ratusan baskom untuk dibagikan kepada warga yang hadir. Masing-masing warga memperoleh satu buah baskom. Warnanya beragam, ada biru, hijau dan merah muda.
Saat ditanya, mengapa harus baskom yang dibagikan, dengan santai Lusyani menjawab bahwa baskom itu alat dapur yang multi fungsi.
"Bisa untuk tempat air, wadah pangan atau sup ikan, tempat cuci sayur, atau lainnya. Manfaatnya banyak. Sengaja saya bawakan baskom ukuran sedang biar praktis," jelas Lusyani bersemangat.
Dalam konteks politik, bagi Lusyani, baskom ini bisa juga diinterpretasikan sebagai tempat menampung aspirasi warga. Sebagai caleg DPR RI, dia berkomitmen menyerap keinginan masyarakat dan mendorong pemerintah merealisasikannya.
"Baskom menyimpan banyak makna. Bahkan, bagi orang Belitung Timur, baskom ini singkatan dari Basuri Komunikasi hehe," ujarnya sambil tertawa.
Lebih jauh Lusyani menjelaskan bahwa pemberian baskom ini tak menyalahi aturan kampanye.
"Kami tahu mana yang diperbolehkan dan dilarang untuk dibagikan kepada warga. Baskom sah-sah saja, karena dari sisi harga sangat efisien. Ini sudah dikonsultasikan dengan pihak KPU dan Bawaslu," katanya mantap.
Pemberian baskom, tambah pengusaha yang terjun ke ranah politik itu, untuk menghindari politik uang.
"NasDem anti money politics. Di setiap kampanye saya, tidak ada yang namanya bagi-bagi uang. Paling banter ya baskom. Ini sekaligus jadi pendidikan politik. Jikalau kita mau ngasih sesuatu kepada warga, berikan yang manfaatnya cukup lama dan tentu harganya tidak salahi aturan," ujarnya
Selain baskom, Lusyani juga menitipkan contoh kertas suara, stiker dan kartu nama.
"Banyak orang akan memilih saya, tapi masih belum tahu caranya. Saya ajari mereka tata cara mencoblos pakai specimen kertas suara. Suara mereka sangat berharga untuk saya dan Partai NasDem," kata perempuan yang lahir di Jebus Bangka Barat 48 tahun yang lalu ini.
Lusyani juga menitipkan pesan untuk penyelenggara agar lebih maksimal lagi dalam penyelenggaraan dan pengawasan pemilu.
"Saya apresiasi kinerja KPUD. Mereka sudah bekerja tapi perlu effort lebih agar partisipasi pemilih meningkat. Begitu pun dengan Bawaslu. Jangan sampai kecolongan".
Jelang voting day, jatanya, semakin banyak caleg dan tim sukses yang iming-imingi ini itu. Hal tersebut membuat warga resah. "Tapi, sekali lagi, saya yakin pemilih di Babel rasional, tak tergoda politik uang," tutup Lusyani.(*)