NasDem Jatim Gelar Gerakan Moral #HormatiGuru
SURABAYA (18 Februari): Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi menyebar pamflet #HormatiGuru di mall dan perempatan jalan di Kota Surabaya, Minggu, (17/2).
Aksi itu digelar sebagai bentuk keprihatinan atas sejumlah insiden perilaku tak terpuji murid terhadap gurunya di daerah Jawa Timur.
"Untuk aksi ini, kami mengerahkan para artis calon anggota legislatif (caleg)," kata Ketua DPW NasDem Jatim, Sri Sajekti 'Jeannette' Sudjunadi, di hadapan para artis caleg NasDem di Kantor Bappilu NasDem Jatim di Surabaya.
Puluhan artis caleg NasDem yang hadir dalam aksi ini antara lain Tessa Kaunang, Fivey Rachmawati, Diana Sastra, Ageng 'Kiwi' Wahono serta Krisna Mukti. Sebelum terjun ke lokasi, para artis itu caleg itu berkumpul di Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem Jatim.
"Gerakan moral ini kita lakukan, karena ada kejadian-kejadian penganiayaan guru yang tidak kita inginkan," jelas Jeannette.
Jeannet mengungkapkan beberapa kejadian menimpa guru baru-baru ini. Salah satunya di Kabupaten Sampang, Madura, Jatim berupa penganiayaan guru pada Maret 2018. Kemudian di Gresik, pada Februari 2019.
"Kedua kasus penganiayaan guru tersebut menjadi perhatian masyarakat setelah viral di media sosial. Ini jangan sampai jadi fenomena. Ayo kita gelorakan kembali gerakan untuk menghormati guru," ujarnya.
Menurut Jeannette, penganiayaan murid terhadap guru di Jatim sangat memprihatinkan. Guru sangat penting dalam kehidupan berbangsa. Guru adalah sumber ilmu pengetahuan, inspirasi, wawasan dan lain-lain.
"Kita bisa membaca dan menulis itu karena guru-guru itu," ujarnya.
Karena itu, tambah Jeannette, pihaknya mengajak masyarakat untuk menempatkan guru pada posisi yang sangat baik, pahlawan tanpa tanda jasa.
"Kita bisa membalas dengan menghormati guru. Sikap menghormati, bukan hanya untuk guru, adalah sikap dasar yang harus dimiliki sehingga kita bisa menjadi bangsa yang cerdas," tukas Jeannette.
Dalam aksi ini, NasDem tidak melibatkan langsung institusi guru, seperti PGRI.
"Ini hanya gerakan moral dan sebagai partai politik kami merasa bahwa itu fungsi dari parpol," pungkas Jeannette.(MTV/*)