Bahaya Narkoba adalah Masalah Bangsa
MEDAN (7 Maret): Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kota Medan, Sumatera Utara dari Partai NasDem Dapil 2 Nomor Urut 5, Anderson King Junior melakukan sosialisasi Pemilu 2019 bersama masyarakat Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, Sumut, Rabu (6/3).
Pertemuan itu sekaligus menanggapi aspirasi masyarakat sekitar tentang kekhawatiran maraknya peredaran narkoba di lingkungan mereka.
Acara tatap muka itu juga dihadiri Ketua Tim Prananda Surya Paloh (PSP) Center, Gandi Manurung dan Caleg DPRD Provinsi Sumut Dapil 1 Nomor Urut 8, Haryanto, SH.
Kegiatan itu dibuka dengan sambutan dari perwakilan tokoh masyarakat Kecamatan Medan Deli, Julius Caesar atau yang akrab disapa A Po. Dia kembali mengutarakan kekhawatiran tentang peredaran narkoba di Kecamatan Medan Deli.
"Kami berharap agar para Caleg Partai NasDem ini jika nantinya berhasil terpilih agar bisa membantu menyelesaikan permasalahan sosial yang dialami khususnya masyarakat di Medan Utara," ujar A Po.
Menanggapi aspirasi tersebut Anderson King Junior menyampaikan bahwa sudah menjadi kewajiban Partai NasDem untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
"Bahaya narkoba sudah menjadi masalah bangsa," ujarnya.
Caleg Nomor Urut 5 dari daerah Pemilihan Medan 2 yang meliputi Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli, Medan Labuhan dan Medan Belawan ini menjelaskan bahwa fungsi partai politik bukan hanya meraih kekuasaan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana menggunakan sarana politik untuk berbuat kebaikan dan melayani masyarakat dan bangsa Indonesia.
"Saya telah menyampaikan aspirasi ini kepada Kakak Prananda Surya Paloh. Beliau langsung memerintahkan Kaka Gandi Manurung dan saya untuk menggunakan jaringan Partai NasDem di Sumatera Utara untuk menyelesaikan permasalahan ini, dengan pesan untuk mengawal sampai tuntas!", kata Anderson.
"Jadi tidak perlu menunggu setelah terpilih (menjadi anggota dewan) baru bekerja", tegasnya yang disambut antusias masyarakat.
Anderson juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 dengan maksimal. Karena dalam membangun suatu bangsa dan negara yang ingin lebih baik ke depannya, partisipasi penuh dari seluruh masyarakat sangat diperlukan.
"Hak suara kita nenentukan nasib bangsa lima tahun ke depan", tutupnya.(*)