10 DPC NasDem Tabanan Resmi Dilantik

TABANAN, BALI (2 April): Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Bali melantik 10 Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai NasDem  Se-Kabupaten Tabanan, Sabtu (1/4).

Pelantikan Pengurus DPC yang dilaksanakan di gedung serba guna Graha Shalom Tabanan, selain dihadiri para pengurus, kader dan simpatisan Partai NasDem Tabanan, juga tampak hadir para politisi Tabanan yang mengikuti Program ‘NasDem Memanggil’.

""

Dalam sambutannya, Ketua DPD Partai NasDem Tabanan I Wayan Sarjana mengapresiasi kerja pengurus dan kader partai yang bahu membahu mempersiapkan pelantikan Pengurus DPC Partai NasDem se- Kabupaten Tabanan.

Lebih lanjut Sarjana menjelaskan, pelantikan Pengurus DPC Partai NasDem se-Kabupaten Tabanan diharapkan mampu meningkatkan kinerja organisasi khususnya dalam kaitannya dengan memperdengarkan spirit partai dan melembagakan partai ditengah-tengah masyarakat.

Dalam kesempatan itu juga, secara khusus Sarjana memperkenalkan beberapa politisi lokal yang hijrah dari partainya masing-masing dan mengikuti program NasDem Memanggil, diantaranya Ketut Loka Antara, Wayan Sudira, Wayan Suardana dan Dewa Alit.

""

Menurut Sarjana, bergabungnya para tokoh politik yang sebelumnya merupakan kader partai lain, berlangsung secara alami dan terjadi karena ada kecocokan semangat.

“Tak ada yang namanya mahar. Ini murni putusan dari saudara-saudara kita”, ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa dalam sambutannya menyatakan, seluruh elemen partai wajib melakukan atau menerapkan pola-pola baru dalam berpartai, yang kedepannya bisa menghasilkan fibrasi Restorasi kepada seluruh elemen partai politik yang ada di Indonesia.

""

“Situasi politik yang saat ini sangat dinamis, penyelesaiannya tidak bisa diserahkan kepada wakil rakyat saja untuk diperbaiki, atau kepada pimpinan partai saja atau kepada pemerintah saja, namun tantangan ini harus ditanggung secara bersama-sama sebagai tanggung jawab seluruh elemen masyarakat,” ujar Oka Gunastawa.

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini bangsa kita sedang mengalami peristiwa yang sangat paradoks, sebagai negara demokrasi, partai politiknya dibenci masyarakat, dan pada saat yang bersamaan, partai politik sudah tidak memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat.

“Pada masa-masa sebelumnya, partai politik hanya berhenti pada upaya mencapai kekuasaan dan setelah itu lupa hakekat kediriannya. Pola-pola ini yang harus dirubah,” pungkasnya.(*)

 

Add Comment