Penyebaran Hoaks Bukti Rendahnya Budaya dalam Politik
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (6 April): Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI Partai NasDem Dapil Jakarta Timur, Ir Setiabudi atau yang akrab disapa Buddy Ace berharap pemilu bisa memberi kontribusi konkrit pada perilaku politik yang lebih berbudaya.
Sebagai penggiat kesenian dan kebudayaan, Budi Ace juga diakui memiliki kemampuan dalam berorganisasi dan mengelola media, yang terkait dengan minatnya di bidang seni dan budaya.
“Saya ingin memajukan seni dan budaya lewat jalur politik. Lewat jalur politik tentu lebih berdampak, karena akan mempengaruhi para pengambil keputusan,” jelasnya.
Menurut Pemred Koran Slank itu, orang-orang yang berkegiatan maupun berprofesi di bidang seni dan budaya, perlu terjun ke dunia politik. Hal itu bukan hanya untuk memajukan dunia dan profesinya, tetapi juga untuk mempengaruhi perilaku aktor-aktor politik lainnya, agar lebih berbudaya dalam sikap maupun tindakan politik.
Budi berpendapat, maraknya hoax dalam praktek politik saat ini, menunjukan betapa rendahnya budaya kita dalam politik. Para penggiat seni dan budaya yang terjun ke dunia politik, lanjut Budi, harus berperan dalam menekan praktek hoax dalam politik.
“Saya ingin berkontribusi dalam terciptanya praktek politik yang lebih berbudaya. Tidak ikut-ikutan menyebarkan berita bohong atau hoax, itu baik. Tapi tidak cukup. Kita harus menentangnya juga,” tegasnya, seperti dikutip dari indexberita.com.
Ketua Departemen Pemuda dan Olah Raga Yaskum Indonesia, CEO AIRS (All Indonesian Rockstars), dan organisasi relawan Jokowi Almisbat (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat) ini punya enam program sasaran yang akan diperjuangkannya.
1. Mewujudkan Jakarta Timur sebagai pintu gerbang Kebudayaan Nusantara dan Betawi sebagai ujung tombaknya.
2. Menjadikan Jakarta Timur sebagai Pusat Usaha Ekonomi Kreatif Indonesia. Condet, Jatinegara, Kampung Melayu dan Kampung Makassar sebagai titik produksinya.
3. Pendidikan gratis. mulai dari SD sampai perguruan tinggi (S1).
4. Beasiswa mahasiswa berprestasi hingga ke luar begeri untuk S2 dan S3.
5. Membuka lapangan kerja seluas-luasnya, khusus untuk generasi millenials.
6. Menjadikan ondel-ondel sebagai ikon Budaya Betawi dengan cara menaikkan derajatnya ke pentas-pentas profesional dan melarangnya dijadikan “alat ngamen” seperti selama ini.(*)