Saksi Harus Mampu Berargumentasi

JAKARTA (6 April): Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta mengundang seluruh tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (BaDja), mulai dari partai pendukung hingga relawan untuk bergabung mengikuti pelatihan saksi. Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino Rabu, (05/04).

Pelatihan tersebut bertujuan untuk mengawal suara-suara pemilih dari hal-hal yang tidak diinginkan, juga untuk melihat kinerja para penyelenggara yang dikhawatirkan memihak pada salah satu calon.

“Kita berpatisipasi dengan mengirimkan saksi-saksi kita, kader TPS untuk terlibat aktif dalam pelatihan ini. Sejauh ini, untuk yang sudah mendaftar dari NasDem sekitar 3000, targetnya 13000 saksi,” ujar Wibi Andrino ditemui di Kantor DPW NasDem DKI Jakarta, Rabu (05/04).

Sebelumnya, DPW NasDem DKI Jakarta mengintruksikan kepada DPD Partai NasDem se-DKI Jakarta untuk lebih memaksimalkan kinerja jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dan Dewan Pimpinan Ranting(DPRt) untuk menggelar pelatihan untuk para Koordinator Kecamatan (Korcam) dan Koordinator Kelurahan (Korkel), serta kader Tempat Pemungutan Suara (saksi TPS).

Pelatihan tersebut digelar selama tiga hari. Pada hari pertama (Rabu, 5/4), pelatihan dilaksanakan untuk Korcam dan Korkel DPD NasDem Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, bertempat di Jalan Talang Nomor 3 Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian, hari kedua (Kamis, 6/4) dilaksanakan untuk Korcam dan Korkel DPD NasDem Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Sementara, pada hari ketiga, pelatihan dilaksanakan untuk kader TPS (Saksi TPS  tambahan) untuk 5 DPD Partai NasDem se-DKI Jakarta, pada Minggu (9/4).

“Para saksi ini diharapkan memiliki kemampuan untuk berargumentasi bilamana terjadi perdebatan di TPS, kemudian mengusai teknologi karena kita memanfaatkan teknologi smartphone, serta mampu memantau kejadian-kejadian di TPS,” lanjut Wibi.

Guna mengantisipasi adanya kecurangan seperti intimidasi yang sempat terjadi di beberapa TPS, Wibi mengungkapkan, rencananya akan membuka pos bantuan di tiap kelurahan. Bilamana hal tersebut kembali terjadi, pos bantuan tersebut akan proaktif menyambangi TPS-TPS yang terjadi kecurangan tersebut.(Fahruddin Mualim/*)

Add Comment