Kawal Proses Penghitungan Suara, NasDem Siapkan KSN

MAGETAN (8 April): Partai NasDem mengaku tidak khawatir akan adanya potensi kesalahan hitung atau counting manipulation akibat lamanya proses hitung suara di Pemilu 2019. NasDem meyakini, dengan diselenggarakan Pemilu Serentak, pengawasan yang dilakukan dapat lebih fokus dan mampu meminimalisasi kecurangan.

"Dari berbagai persiapan yang sudah dilakukan, kami tidak khawatir akan adanya counting manipulation. Semua infrastruktur pemilu yang di dalamnya ada KPU dan Bawaslu sudah disiapkan," kata Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, Senin (8/4).

Kendati demikian, diakui, dalam Pemilu 2019 ini, pengawas TPS tentunya harus dapat bekerja lebih keras lagi dibanding pemilu sebelumnya. Mengingat ada lima kertas suara yang harus dihitung. 

Dari simulasi yang dilakukan KPU dengan melibatkan seluruh parpol peserta Pemilu 2019, proses penghitungan suara maksimal bisa menghabiskan waktu hingga pukul 23.00 WIB atau 00.00.  Namun kondisi inipun sudah diantisipasi dengan pemecahan TPS yang memiliki pemilih di atas 300 orang.

"Proses penghitungan suara yang paling terakhir adalah penghitungan suara di DPRD kabupaten/kota. Mungkin di saat itu yang eskalasinya mulai meningkat, mengingat saksi-saksi di TPS tentunya sudah mulai kelelahan," katanya. 

Menurut dia, pengawas yang diterjunkan Bawaslu tentunya juga sudah dipersiapkan dan dilatih untuk terus mengawasi proses penghitungan suara hingga usai. Di sisi lain, parpol yang sudah menyiapkan saksinya juga dituntut hal yang sama.

Partai NasDem, kata Willy, sudah mempersiapkan Komisi Saksi Nasional (KSN) yang sudah dilatih dan diseleksi untuk mengawasi proses penghitungan suara hingga usai. KSN akan disebar untuk menjaga perolehan suara Jokowi dan Caleg Partai NasDem di setiap TPS.

"Jadi selain kesiapan infrastruktur pemilu yang melibatkan Bawaslu, dan ditambah lagi dengan kesiapan KSN Partai NasDem, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal counting manipulation," ujarnya. 

Kecurangan penghitungan suara, menurut Willy merupakan masalah lama yang seharusnya bisa diantisipasi, baik dari pihak pengawas pemilu maupun dari parpol peserta Pemilu. Jika dipersiapkan jauh-jauh hari, seharusnya parpol juga tidak mempermasalahkan proses tersebut jika nantinya terpaksa harus menelan kekalahan. (Uta)

Add Comment