Jokowi Harus Berani tidak Populer
JAKARTA (10 Juli): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan stabilitas nasional di bidang politik dan ekonomi tidak dibangun melalui kompromi hanya demi menyenangkan segelintir pihak. Presiden Joko Widodo harus berani mengambil kebijakan demi menjaga stabilitas ekonomi dan politik, meski tidak populer.
"Saya katakan penting sekali untuk tidak populer artinya stabilitas tidak ada tawar-menawar baik stabilitas bidang politik maupun ekonomi," tegas Surya dalam wawancara khusus dengan Metro TV yang ditayangkan Rabu (10/7).
Menurut Surya, ada risiko yang harus dibayar negara apabila stabilitas politik dan ekonomi tidak mampu dipertahankan. Apa pun label yang disematkan kepada pemerintah, demi stabilitas ekonomi dan politik, NasDem selalu berada di belakang Presiden Joko Widodo.
"Stabilitas tidak mampu dijaga artinya kehidupan bangsa ini tidak bisa terjaga, pilihan mana yang mau kita ambil," tegas Surya.
Surya mewanti-wanti Jokowi jangan terjebak dalam pragmatisme politik hanya demi kepentingan popularitas sesaat. Ada pola pikir yang mesti diubah. Kebijakan tidak mesti menyenangkan semua pihak. Kelanjutan kehidupan bangsa dan negara wajib menjadi prioritas.
"Yang paling hebat bisa populer dan bisa tidak populer. Tapi rasa-rasanya kalau aku tidak populer memberikan sesuatu yang berarti, pilihan itu lebih baik daripada populer untuk status quo apalagi setback," jelas Surya.
Pola pikir pragmatis pun harus dienyahkan oleh partai politik (parpol). Peran parpol dalam keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara nomor satu, bukan justru memikirkan kepentingan kelompok demi jabatan di kekuasaan.
"Institusi partai politik harus memberikan perhatian secara khusus, tidak hanya bicara yang cetek-cetek, yang pendek-pendek, pragmatis. Mampus kita dengan pemikiran seperti ini," pungkas dia.(Medcom.id/*)