Ahmad Ali Nilai Pendidikan Vokasi Mampu Tekan Angka Pernikahan Dini di Sulteng

JAKARTA (9 Agustus): Ketua Fraksi NasDem Ahmad HI Ali menilai pemerintah daerah harus memiliki perencanaan yang baik dalam menghadapi bonus demografi dan proyeksi kaum milenial ke depan.

Ahmad Ali melihat fenomena tingginya angka pernikahan dini di Sulawesi Tengah seperti yang dilansir BPS mencerminkan belum adanya keseriusan pemerintah daerah dalam hal pendidikan dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM.

"Bonus demografi, sebagaimana sudah ditafsirkan para ahli harus diarahkan, direncanakan, dalam perspektif peluang ekonomi, jikalau tidak, akan menimbulkan bencana sosial, kemiskinan, kriminalitas dan sebagainya," kata Ahmad Ali. 

Legislator asal Sulawesi Tengah ini menegaskan, semua program yang dibuat oleh pemerintah tidak akan bisa menjawab atau mengatasi masalah bonus demografi apabila tidak memiliki rencana dan fokus yang jelas. 

"Setiap tahun kita memproduksi tenaga produktif ribuan, baik itu sarjana, SMU, hingga SMP, apa program pemerintah daerah yang bisa menjangkau mereka," tukasnya.

Pria yang kerap disapa Haji Matu ini melihat fenomena pernikahan dini di Sulawesi Tengah bukanlah hanya terbatas pada satu soal. Ia yakin hal itu disebabkan banyak faktor baik sosiologis maupun antropologis. 

"Pernikahan dini jika dianggap sebagai sesuatu yang negatif bagi perlindungan perempuan dan anak, di satu sisi, dalam konteks agama, pernikahan bersifat mulia untuk menghindari perzinahan," ungkap dia lagi.

Dia melihat faktor utamanya adalah karena kurangnya kesempatan kerja di tengah persaingan yang tinggi belum lagi pemerintah daerah yang belum memiliki rencana jelas ke depannya.

"Semboyan Pak Presiden Jokowi jelas, Sumber daya unggul, Indonesia Maju. Tapi kalau daerah tidak mampu menerjemahkan ini sebagai kebutuhan mendesak, maka semua akan sia-sia," tukasnya.

Untuk itu menurut politisi nasional yang rendah hati ini mengajak pemerintah daerah untuk sama-sama memikirkan masa depan anak-anak Sulawesi Tengah terutama dalam menyambut bonus demografi diantaranya dengan memperbanyak pendidikan vokasional agar lebih terarah.

"Maka pemerintah harus punya rencana yang jelas bagi masa depan anak-anak kita, dan tentu saja pilihannya banyak, salah satunya, memperbanyak pendidikan vokasinal yang lebih mengarahkan anak-anak produktif," ujarnya.(NasDem Sulteng/*)

Add Comment