SYL Dorong Penggunaan Teknologi Pertanian Secara Masif
JAKARTA (10 Agustus): Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem Bidang Otonomi Daerah, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pembangunan sektor pertanian menggunakan teknologi harus dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Penggunaan teknologi untuk pertanian, menurut SYL, sejalan dengan program pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) serta mampu meningkatkan produktivitas.
"Setelah pemerintahan Jokowi sukses menggenjot pengembangan infrastruktur dalam arti luas yang kemudian akan disusul pengembangan sumber daya manusia secara masif, maka selanjutnya adalah adopsi teknologi yang dapat memacu dan memicu peningkatan produktivitas petani yang merupakan salah satu penduduk terbanyak di Indonesia," kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini di Jakarta, Jumat (9/8).
Menurut SYL, apabila digarap serius, masuknya teknologi ke pertanian juga bakal meningkatkan kesejahteraan petani pasalnya gaji tenaga kerja terlatih bakal lebih baik dari pegawai kasar seperti sebelumnya.
"Semakin banyak kita mengadopsi teknologi dan melatih orang-orang mengoperasikannya, maka pendapatan masyarakat ikut meningkat. Inilah salah satu hal juga yang kami patut syukuri di Sulsel," kata dia lagi.
SYL melanjutkan tujuan penggarapan pertanian dengan bantuan teknologi adalah untuk meningkatkan produktivitas dan tentunya berdampak pada terbukanya lapangan kerja.
"Kalau di Indonesia teknologi pertanian diadopsi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan penciptaan lapangan kerja baru yang lebih banyak," lanjutnya.
Mantan Bupati Gowa ini pun menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir dan alergi mengadopsi teknologi pertanian.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman selama memimpin Sulsel, modernisasi pertanian justru berbanding lurus dengan penciptaan lapangan kerja baru.
"Karena bagaimanapun mesin-mesin pertanian harus dioperasikan oleh orang-orang terlatih," tegasnya.
Masih kata SYL dirinya pun sangat siap apabila diminta untuk membantu Jokowi dalam meningkatkan taraf hidup para petani sekaligus menekan angka kemiskinan di negeri ini.
SYL yang sukses menurunkan angka kemiskinan dari 12 persen menjadi 9,4 persen di Sulawesi Selatan ini mengaku masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.
"Salah satu sektor (pertanian) yang membutuhkan intensitas pengalaman untuk bisa memahami dan mengembangkannya, tidak cukup dengan gelar teknis akademis apalagi sekedar pengalaman politik. Kami siap bantu Jokowi untuk mengembangkan sektor pertanian secara terstruktur, sistematis dan masif," tukasnya.(*)