Sahabat Lestari Gelar FGD Luruskan Pandangan soal Raden Patah

DEMAK (7 September): Sahabat Lestari menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk meluruskan pandangan yang keliru dari Ridwan Saidi yang menyebut Raden Patah adalah Yahudi. 

Yayasan Dharma Bakti Lestari bekerja sama dengan Sahabat Lestari dan Media Group menggelar Focus Group Discussion dengan tema "Menyegarkan Sejarah Raden Patah, Sabtu (7/9) di Hotel Amantis Demak, Jawa Tengah.

Perwakilan Yayasan Dharma Bakti Lestari, Ratno Lukito menyampaikan FGD ini dilakukan untuk meluruskan kembali pandangan keliru yang sempat diungkapkan Ridwan Saidi melalui media sosial terkait Raden Patah dan Sultan Trenggono.

"Untuk meluruskan soal Raden Patah dan Sultan Trenggono, kita sengaja gelar acara FGD dengan narasumber yang berkompeten," ujar Ratno Lukito.

Dalam acara tersebut Sahabat Lestari menghadirkan Guru Besar Emertius UGM Prof Djoko Suryo, Guru Besar UGM Prof  Dr Inajati Adrisjianti, Guru Besar UGM Prof Dr Chamamah Suwarno, Rektor Unisnu Dr Sa'adullah Assaidi, Guru Besar UIN Yogyakarta.

Kemudian Prof Dr Ratno Lukito yang juga menjadi perwakilan dari Yayasan Dharma Bakti Lestari, Pembantu Dekan I Undip Dr Alamsyah, dosen-dosen Undip, Dikbud Provinsi Jateng Joko Nugroho, MA.

Lalu tidak ketinggalan takmir Masjid Agung Demak KH Drs Abdullah Syiffa, Ketua PDM Demak Drs Suali, PMII Demak Ahmad Habib Afifydin, IPNU Demak Mustaqin, Ketua PMII Jogja Sidik Nur Toha, sejarawan Demak dan tokoh masyarakat lainnya.

"Dengan adanya FGD ini diharapkan dapat meluruskan sekaligus merekonstruksi kembali ketokohan Raden Patah dan Sultan Trenggana adalah nyata. Bukan hanya tokoh fiksi ataupun dongeng," tambah Ratno.

Dalam FGD dapat disimpulkan keberadaan Kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah sebagai bukti eksistensi kerajaan di pesisir utara Pulau Jawa itu dalam kekuatan politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Jejak sejarah dalam bentuk artefak sebagai peninggalan kerajaan Demak, hingga kini masih dapat dilihat. (*)

Add Comment