Rescue NasDem Tangani 996 Pasien di Hari Kedua

AMBON (20 Oktober): Sebanyak 442 pasien di Kota Ambon dan 554 pasien di Seram Bagian Barat dilayani Badan Rescue NasDem (BRND) pada hari kedua pelaksanaan aksi kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Maluku yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Antusiasme warga menyambut bantuan Badan Rescue NasDem secara cuma-cuma menyebabkan jumlah pasien korban bencana gempa melonjak tinggi," ungkap Yudhi Aulia Rakhman, koordinator aksi kemanusiaan kepada partainasdem.id, Minggu (20/10). 

Setelah mendapatkan laporan dari masing-masing koordinator tim lapangan, tambah Yudhi,  jumlah pasien yang ditangani terbanyak dari Seram Bagian Barat (SBB).  Dua pos pelayanan yang menjadi titik pelayanan di Ambon terletak di Gereja Ebenhaizer dan Gereja Baitlemen, Dusun Ama Ori, Desa Benteng Karang, Kota Ambon serta lima pos pelayanan di SBB yang meliputi Dusun Seriholo, Dusun Latu, Dusun Hualoy, Dusun Wailey dan Dusun Waralohy.

Berdasarkan laporan tim dokter yang turun ke lapangan, korban bencana gempa masih menderita lima besar penyakit yaitu Dermatitis, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), Myalgia (Nyeri Otot), Hipertensi dan Cephalgia (Sakit Kepala).

"Ada beberapa kendala yang kami hadapi di lapangan seperti di Seram yakni lokasi yang jauh dari posko kami, sehingga warga terlambat datang karena harus menjalankan pekerjaan rumah tangga terlebih dahulu," papar dokter Michael Jonathan melalui laporan hariannya.

Dokter Micheal juga menerangkan, sebagian masyarakat memang sudah mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing. Hanya saja masih kerap diliputi kecemasan karena masih terjadinya gempa susulan.

Wakil Koordinator Akademi Bela Negara (ABN) NasDem Maluku, Kamarudin  Tuban, yang terlibat dalam aksi kemanusiaan ini melaporkan warga sangat antusias menyambut kedatangan tim Rescue NasDem.  Pengungsi berbondong mendatangi balai pertemuan Desa Hualoy guna memeriksakan kesehatan mereka.

"Masyarakat Desa Hualoy dengan mudah dapat memeriksakan kesehatan mereka tanpa dipungut biaya. Ini sangat membantu dan tepat sasaran, khususnya bagi masyarakat  ekonomi rendah," kata Kamarudin.

Dokter Eko yang melayani di Kota Ambon menyebutkan masih adanya kekurangan gizi dan pangan. Ini ditemuinya saat tim Rescue NasDem melakukan visit ke rumah-rumah pasien.

"Masih ditemui masyarakat yang kekurangan gizi di daerah yang kami hampiri ke rumah-rumah. Sampah juga tampak berserakan di mana-mana. Maka sesungguhnya memang harus diberi edukasi cara mencegah penyakit hipertensi dan perawatan luka," terang Dokter Eko.

Memasuki hari ketiga, tim yang berada di Seram Bagian Barat akan membuka posko di Desa Pakarena, sedangkan yang berada di Kota Ambon akan membuka posko di Desa Air Salak(*)

Add Comment