Sosok Tiga Menteri dari NasDem
JAKARTA (23 Oktober): Tiga kader Partai NasDem dipercaya Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju periode lima tahun ke depan. Pengumuman kabinet baru itu dilakukan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10) dihadiri Wapres Ma'ruf Amin dan segenap anggota Kabinet Indonesia Maju.
Ketiga tokoh NasDem itu adalah Syahrul Yasin Limpo, Johnny G Plate dan Siti Nurbaya Bakar.
Bagi masyarakat, ketiga kader NasDem itu bukanlah asing. Mereka berpengalaman dan dikenal sebagai tokoh publik dan lama bergelut dalam dunia politik.
Syahrul Yasin Limpo adalah politikus andal. Dia meniti karir dari lurah, camat, bupati hingga menempati posisi sebagai Gubernur Sulawesi Selatan yang berkomitmen memajukan daerahnya.
Lalu, siapa tidak kenal Johnny Plate?. Sebagai anggota DPR, wajahnya hampir setiap hari muncul di layar televisi mengupas tuntas isu-isu politik terkini. Dia menjabat sebagai Sekjen DPP Partai NasDem sekaligus Ketua Fraksi NasDem MPR.
Siti Nurbaya yang akrab disapa Bu Baya dalam Kabinet Kerja dipercaya Jokowi menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Dia dikenal lebih banyak bekerja daripada berbicara.
Berikut profil mereka:
1.Syahrul Yasin Limpo
Laki-laki ini lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Maret 1955. Meskipun usianya tidak muda lagi, ia tetap enerjik.
Karier politiknya dan sebagai birokrat dimulai dari bawah. Ia pernah menjadi lurah, camat dan bupati. Sebelum bergabung ke Partai NasDem, Yasin Limpo menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan dua periode sejak April 2008 hingga 8 April 2018.
Setelah lulus dari SMA Katolik Cendrawasih Makassar (1973), ia melanjutkan kuliah ke Universitas Hasanuddin, lulus tahun 1983 sebagai sarjana hukum.
Setelah itu ia melanjutkan studi program S-2 (LAN) tahun 1999. Gelar doktornya diperoleh tahun 2008 di universitas yang sama.
Sebelum menjabat sebagai gubernur, Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Gowa selama dua periode, kemudian menjabat Wakil Gubernur Sulawesi Selatan selama satu periode mendampingi Amin Syam, sebelum akhirnya memenangkan pertarungan dengan Amin Syam dalam Pilkada Sulsel pada tahun 2007 setelah keduanya sama-sama maju bertarung sebagai calon petahana.
2. Johnny G Plate
Nama lengkap laki-laki ini adalah Johnny Gerard Plate. Sebelum diminta oleh Jokowi menjadi menteri, Johnny Plate adalah anggota DPR.
Pria yang modis dalam berpakaian ini lahir di Ruteng, Manggarai, Flores, NTT, pada 10 September 1956.
Ia menjadi anggota DPR sejak 2014. Lewat Pemilu 2014, ia terpilih menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihannya di NTT 1.
Lewat kontestasi Pileg 2019, ia kembali terpilih menjadi anggota dewan dari dapil yang sama. Sebelum berkecimpung di dunia politik, ia dikenal sebagai pengusaha.
Ia memulai bisnisnya pada awal tahun 1980-an di bidang alat-alat perkebunan. Saat itu sedang marak pembukaan perkebunan di Kalimantan dan Papua.
Sukses di alat pertanian, lulusan S1 Universitas Katolik Atma Jaya ini bersama koleganya memperluas bisnisnya ke dunia transportasi penerbangan.
Sukses sebagai pengusaha, mantan aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) ini kemudian tertarik ke panggung politik.
Awal kiprah politiknya dimulai saat ia bergabung dengan Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI). Ia sempat dipercaya sebagai Ketua Mahkamah PKDI hingga 2013.
Setelah itu, Johnny hijrah ke Partai NasDem hingga sekarang. Di partai pengusung restorasi ini, Johnny dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal.
Di DPR pada periode 2014-2019, ayah tiga anak ini mendapat kepercayaan sebagai Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) XI, anggota Badan Anggaran, dan anggota Badan Musyawarah DPR RI.
3. Siti Nurbaya Bakar
Perempuan ini lahir di Jakarta 28 Juli 1956. Di Kabinet Kerja 2014-2019, ia dipercaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Setelah lulus dari SMA Negeri 8 Bukit Duri, Jakarta pada 1974, ia kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lulus pada 1979.
Setelah itu ia melanjutkan studi (S-2) di International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC), Enschede, Belanda, lulus 1988.
Gelar doktornya diperoleh di IPB dengan Siegen University, Jerman dan lulus tahun 1998.
Melayani di pemerintahan bagi Siti Nurbaya bukan sesuatu yang baru. Perempuan yang tidak banyak bicara ini pernah menduduki berbagai jabatan.
Ia memulai kariernya pada tahun 1981 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Di sana, ia menjabat sebagai Kasubid Analisis Statistik, Kasi Penelitian Fisik, Kasi Pengairan, Kasi Tata Ruang, Kabid Penelitian, Kabid Prasarana Fisik dan Wakil Ketua Bappeda.
Setelah itu berturut-turut ia pernah menjadi Kabiro Perencanaan di Departemen Dalam Negeri, Pelaksana Manajemen di STPDN, Sekretaris Jenderal Depdagri, Dewan Komisaris Pusri, dan Ketua Komite Investasi dan Manajemen Risiko Pusri.
Siti Nurbaya juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPD-RI sejak tahun 2006 hingga 2013. Di sini Siti Nurbaya mendapatkan penghargaan Laporan Akuntansi Standar Tertinggi dari Menteri Keuangan sejak 2008 hingga 2011, dan Penghargaan WTP Laporan Keuangan dari BPK-RI sejak penilaian awal sebagai Sekjen DPD-RI.
Setelah pensiun dari PNS (Sekjen DPD-RI) pada tahun 2013, Siti Nurbaya masuk dunia politik dan menjabat sebagai salah satu Ketua DPP Partai NasDem.[]